Yi Bong-chang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Yi Bong-chang''' adalah tokoh pejuang kemerdekaan Korea yang dikenal akan aksinya dalam [[Peristiwa Sakuradamon]] di Tokyo dimana ia melemparkan bom kepada [[Kaisar Hirohito]], simbol imperalisme Jepang. Karena aksinya itu Lee dieksekusi oleh Jepang. Seusai Korea merdeka jasad Lee dibawa dan dimakamkan di Korea. Ia adalah salah satu dari Tiga Martir bersama [[Yun Bong-gil]] dan [[Baek Jeong-gi]].
 
Yi Bong-chang lahir di [[Yongsan, Seoul]] pada tanggal 10 Agustus 1900 dari keluarga bangsawan. Ayahnya masih keturunan [[Pangeran Hyoryeong]] dari [[Wangsa Yi]]. Ia masuk Sekolah Dasar Munchang yang didirikan oleh organisasi [[Agama Cheondo]]. Setelah lulus sekolah menengah, keluarganya bangkrut. Ia lalu bekerja di toko roti milik Jepang namun tak berapa lama keluar karena diperlakukan dengan kasar. Ia pergi ke Manchuria pada tahun 1918 untuk bekerja sebagai masinis di [[South Manchuria Railroad Corporation]] milik Jepang. Di perusahaan ini ia didiskriminasi oleh para pegawai Jepang yang memandang rendah orang Korea. Berangkat dari pengalaman dipermalukan Jepang, Yi membentuk sebuah organisasi pemuda anti Jepang ''Geumjeong''. Demi mengenal bangsa yang menjajahnya lebih dalam Yi pergi ke Jepang dan mengadopsi nama Jepang ''Kinoshita Shojo''. Di sana ia mengerjakan berbagai macam pekerjaan.

Pada tahun 1930, Yi memutuskan untuk bergabung dengan pergerakan kemerdekaan Korea di [[Shanghai]]. Pada awalnya ia dicurigai oleh rekan senegaranya yang berjuang dalam Pemerintahan Sementara Korea dikarenakan ia memiliki nama Jepang. Presiden pemerintahan sementara, Kim Gu, akhirnya mengizinkan Yi untuk ikut berjuang dalam [[Organisasi Patriot Korea]] yang ia dirikan. Rencana-rencana aksi teror kepada Jepang banyak dilahirkan dari kelompok ini. Persiapan untuk menyerang Jepang dilakukan selama beberapa waktu, antara lain untuk mendapatkan alat peledak berupa granat tangan. Sudah jadi tradisi bagi pejuang Korea pada saat itu untuk melawan Jepang mereka selalu mengambil sumpah dan berfoto dengan latar belakang [[Taegeukgi]]. Usia Yi Bong-chang pada saat mengambil sumpah patriot adalah 31 tahun (Desember 1931). Beberapa hari kemudian ia pergi ke Jepang dan tinggal selama beberapa minggu. Pada tanggal 8 Januari 1932, ketika Kaisar Hirohito sedang melewati [[Sakuradamon]] untuk kembali ke istana setelah memimpin parade militer tahun baru yang diadakan di [[Yoyogi]]. Yi melemparkan granat tangan ke arah iring-iringan. Ledakan meleset dari sasaran, namun menciptakan kepanikan. Yi tertangkap dan divonis hukuman mati pada tanggal 30 September dan gugur pada tanggal 10 Oktober 1932.
 
[[Kategori:Tokoh Korea]]