Aforestasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
[[
'''Aforestasi''' adalah pembentukan [[hutan]] atau tegakkan [[pohon|pepohonan]] di area di mana sebelumnya bukan merupakan hutan.<ref>{{cite web|url=http://dictionaryofforestry.org/dict/term/afforestation |title=SAFnet Dictionary | Definition For [afforestation] |publisher=Dictionaryofforestry.org |date=2008-10-23 |accessdate=2012-02-17}}</ref> [[Kementerian Kehutanan Republik Indonesia]] dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.14/Menhut-II/2004 menyebutkan definisi aforestasi adalah "penghutanan pada lahan yang selama 50 tahun atau lebih bukan merupakan hutan".<ref>{{cite web |url = http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/1547 |title = PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2004 TENTANG TATA CARA AFORESTASI DAN REFORESTASI DALAM KERANGKA MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH |website = Kementerian Kehutanan Republik Indonesia}}</ref> Berbeda dengan [[reforestasi]] atau [[reboisasi]] yang merupakan pembentukan kembali hutan yang pernah gundul, secara alami maupun buatan.<ref>{{cite web|url=http://dictionaryofforestry.org/dict/term/reforestation |title=SAFnet Dictionary | Definition For [reforestation] |publisher=Dictionaryofforestry.org |date=2008-08-13 |accessdate=2012-02-17}}</ref> Berbagai lembaga pemerintah dan [[LSM|lembaga non pemerintah]] bergerak dalam program aforestasi untuk menciptakan [[hutan]], meningkatkan aktivitas [[penangkapan karbon|penangkapan]] dan [[sekuestrasi karbon]], dan membantu meningkatkan [[keanekaragaman hayati]].
== Aforestasi di berbagai tempat di dunia ==
=== China ===
China telah menebang sebagian besar kawasan hutannya hingga produksi [[kayu]]nya berada di titik terendah dalam sejarah karena [[penebangan hutan]] melebihi batas [[keberlanjutan]].<ref>{{cite book|last1 = McBeath|first1 = Gerald A.|first2 = Tse-Kang|last2 = Leng|year =2006|title = Governance of Biodiversity Conservation in China and Taiwan|publisher = Edward Elgar Publishing|pages = 242|isbn = 1-84376-810-0}}</ref> China telah mencanangkan tujuan resmi proyek aforestasi nasional dalam jangka waktu 80 tahun. Proyeknya meliputi [[Tembok Hijau China]] yang bertujuan membentuk hutan dan menahan perluasan [[gurun Gobi]]. Sebuah hukum yang dikeluarkan pada tahun 1981 memerintahkan setiap warga negara yang berusia sebelas tahun setidaknya menanam satu pohon per tahun. Sehingga China memiliki kawasan aforestasi terbesar di dunia dengan luas mencapai 47 ribu kilometer persegi pada tahun 2008.<ref>{{cite web|url=http://news.xinhuanet.com/english/2009-01/09/content_10631987.htm |title=China to plant more trees in 2009_English_Xinhua |publisher=News.xinhuanet.com |date=2009-01-09 |accessdate=2012-02-17}}</ref> Namun jika dihitung dari luasan hutan per kapita, China masih jauh di bawah rata-rata dunia.<ref>{{cite web |url=http://english.people.com.cn/90001/90776/90882/6371092.html |title=51.54 billion trees planted by ordinary Chinese in 27 years - People's Daily Online |publisher=English.people.com.cn |date=2008-03-11 |accessdate=2012-02-17}}</ref>
=== Afrika Utara ===
Di Afrika Utara, Proyek Hutan Sahara bergerak bersamaan dengan proyek [[rumah tanaman air laut]] telah diusulkan. Beberapa proyek juga telah diluncurkan di negara seperti [[Senegal]] untuk membalikkan [[desertifikasi]]. Hingga tahun 2010, para pemimpin negara-negara di Afrika berdiskusi untuk menggambungkan sumber daya alam nasional untuk meningkatkan efektivitas proyek.<ref>{{cite web|url=http://www.afriqueavenir.org/en/2010/06/17/african-leaders-discuss-great-green-wall-project-in-chadian-capital/ |archiveurl=http://web.archive.org/web/20100718235403/http://www.afriqueavenir.org/en/2010/06/17/african-leaders-discuss-great-green-wall-project-in-chadian-capital/ |archivedate=2010-07-18 |title=Combining of green walls |publisher=Afriqueavenir.org |date= |accessdate=2012-08-26}}</ref> Proyek lain seperti [[Proyek Pembangunan Terintegerasi Keita]] di [[Niger]] telah dilakukan pada masa lalu dan mampu membalikan desertifikasi.
=== Eropa ===
Eropa telah menebang sebagian besar hutan yang dimilikinya. [[Uni Eropa]] sejak tahun 1990 telah membayar para petani untuk melakukan aforestasi dan menawarkan hadiah bagi mereka yang mengubah lahan pertaniannya menjadi hutan. Antara tahun 1993 hingga tahun 1997, kebijakan aforestasi Uni Eropa telah menghutankan lahan lebih dari 5000 kilometer persegi. Program kedua, antara 2000 hingga 2006 telah menghutankan lahan lebih dari 1000 kilometer persegi. Program ketiga berlangsung sejak tahun 2007.
Baris 20:
Di bulan Januari 2013, pemerintah [[Inggris]] menetapkan target 12% lahan di Inggris merupakan hutan pada tahun 2060, meningkat dari yang saat ini hanya 10%.<ref>{{cite web|title=Government Forestry and Woodlands|url=https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/181809/pb13871-forestry-policy-statement.pdf.pdf|publisher=Defra|accessdate=13 June 2013}}</ref> Pemerintah Inggris memberlakukan insentif seperti [[Woodland Carbon Code]] yang bertujuan untuk mendukung program ini dengan mendorong perusahaan dan pemilik lahan untuk membentuk tegakkan pepohonan baru untuk menutupi [[emisi karbon]] mereka.
=== Iran ===
[[Iran]] dikategorikan sebagai wilayah dengan area hutan yang sedikit; hanya 7% dari total luas lahan di negara tersebut. Dan luas hutan yang sebenarnya adalah lebih sedikit karena beberapa hutan merupakan hutan sekunder yang ditumbuhi pohon penghasil bahan pertanian seperti [[oak]], [[almond]], dan [[pistachio]].<ref name="Stanturf">{{cite book|last1= Stanturf|first1 = John A.|first2 = Palle|last2 = Madsen|year =2004|title = Restoration of Boreal and Temperate Forests|publisher = CRC Press|pages = 569|isbn = 1-56670-635-1}}</ref> Karena karakteristik tanah di Iran yang berbatu dan cenderung kering menjadikan hutan sulit untuk tumbuh.<ref name="Stanturf"/> Sehingga usaha aforestasi dilakukan dengan [[introduksi spesies]] dari luar,<ref name="Stanturf"/> yang mengakibatkan [[kerusakan habitat]] alami [[flora]] dan [[fauna]] lokal, mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati setempat.<ref name="Wilson">{{cite book|last1 = Wilson|first1 = E. O.|year = 2002|title = The Future of Life|publisher = Vintage|isbn = 0-679-76811-4}}</ref>
Baris 42:
{{div col end}}
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
== Bahan bacaan terkait ==
* Cattaneo, Andrea (2002) ''Balancing Agricultural Development and Deforestation in the Brazilian Amazon'', Int Food Policy Res Inst IFPRI, 146 pages
* Heil, Gerrit W., Bart Muys and Karin Hansen (2007) ''Environmental Effects of Afforestation in North-Western Europe'', Springer, 320 pages
* Halldorsson G., Oddsdottir, ES and Sigurdsson BD (2008) ''AFFORNORD Effects of Afforestation on Ecosystems, Landscape and Rural Development'', TemaNord 2008:562, 120 pages
* Halldorsson G., Oddsdottir, ES and Eggertsson O (2007) ''Effects of Afforestation on Ecosystems, Landscape and Rural Development. Proceedings of the AFFORNORD conference, Reykholt, Iceland, June 18–22, 2005'', TemaNord 2007:508, 343pages
== Pranala luar ==
|