Japonisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun, -Di tahun +Pada tahun)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[ImageBerkas:Lautrec reine de joie (poster) 1892.jpg|thumb|upright|Poster [[litografi]] [[Henri de Toulouse-Lautrec]] pada 1892]]
 
'''Japonisme''' (pertama kali digunakan pada 1872<ref>Oleh [[Jules Claretie]] dalam bukunya ''L'Art français en 1872'' dan oleh [[Philippe Burty]] (1830–1890) dalam ''Japonisme III: La Renaissance littéraire et artistique''</ref>) adalah pengaruh [[seni Jepang|seni]], mode dan aestetis Jepang pada budaya Barat.<ref>{{cite web|title=Définition japonisme et traduction|url=http://www.le-dictionnaire.com/definition.php?mot=japonisme|work=Le Dictionnaire|accessdate=7 June 2013}}</ref><ref>{{cite web|title=Japonism|url=http://dictionary.reference.com/browse/japonism?s=t|publisher=Dictionary.com|accessdate=7 June 2013}}</ref> Istilah tersebut biasa digunakan untuk merujuk pada pengaruh Jepang pada [[seni Eropa]], khususnya dalam [[impresionisme]].<ref>{{cite web|title=Japonism|url=http://www.thefreedictionary.com/Japonism|publisher=The Free Dictionary|accessdate=7 June 2013}}</ref>
Baris 7:
Berawal dari kehadiran benda-benda keramik asal Jepang yang diimpor dari Arita, rupanya keindahannya begitu memesona orang-orang Perancis ketika itu. Mereka mulai mengoleksi benda-benda seni asal Jepang, terutama ukiyo-e. Pada tahun 1856, seorang seniman Perancis, Felix Bracquemond, tanpa sengaja menemukan sebuah buku sketsa “Hokusai Manga” di tempat kerjanya. Tak lama setelah itu, karya Hiroshige, Utamaro, Hokusai juga sampai ke Eropa dan memberi pengaruh pada poster-poster karya Henri de Toulouse-Lautrec, juga Van Gogh. Nggak hanya dalam seni lukis, Japonisme ini juga masuk ke dalam seni sastra. Pierre Loti mempublikasikan novelnya “Madame Chrysanthème” pada tahun 1887, yang menceritakan kisah percintaan seorang tentara yang menikahi seorang geisha ketika dirinya ditempatkan di Nagasaki. Kisah ini kemudian menginspirasi Giacomo Puccini untuk menuliskan “Madame Butterfly”.
 
== Galeri ==
<gallery mode="nolines" widths="160px" heights="160px" perrow="5">
File:James McNeill Whistler - La Princesse du pays de la porcelaine - brighter.jpg|[[James McNeill Whistler]], ''The Princess from the Land of Porcelain'', 1863–1865
Baris 22:
</gallery>
 
== Sumber ==
* http://kopikeliling.com/news/japonisme.html
 
== Catatan ==
{{reflist}}
 
== Referensi ==
* Slawson, David A. ''Secret Teachings in the Art of Japanese Gardens'' (New York/Tokyo: Kodansha 1987)
* Halen Widar (1990). ''Christopher Dresser''. Phaidon.
* [http://hdl.handle.net/1903/1891 thesis: Edo print art and its Western interpretations] (PDF)
 
== Pranala luar ==
{{Commons category|Japonism}}
* [http://www.metmuseum.org/toah/hd/jpon/hd_jpon.htm "Japonisme" from the Metropolitan Museum of Art Timeline of Art History]