Andri Sobari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 15:
Andri Sobari (lahir 1990?) atau lebih dikenal dengan nama '''Emon''' adalah [[predator seksual]] yang melakukan tindakan [[sodomi]] terhadap sekitar 100-an orang anak.<ref name="Detik">[http://news.detik.com/read/2014/05/06/093219/2574196/10/emon-predator-seksual-asal-sukabumi-mulai-beraksi-sejak-2005?9922022 Emon Predator Seksual Asal Sukabumi Mulai Beraksi Sejak 2005]</ref><ref>[http://bandung.okezone.com/read/2014/05/10/527/983002/penyidikan-kasus-emon-selesai-jumlah-korban-114-anak Penyidikan kasus Emon selesai jumlah korban 114 anak]</ref> Menurut pengakuan Emon ia mulai melakukan tindakan sodomi sejak berusia 15 tahun.<ref name="Detik" /> Emon mengaku bahwa dirinya kerap mencatat atau menuliskan nama-nama korbannya setelah ia melakukan perilaku tidak senonoh kepada para korbannya, baik hanya diraba-raba, dirayu bahkan sampai disodomi.<ref>[http://www.solopos.com/2014/05/08/kasus-sodomi-sukabumi-buku-harian-emon-ditemukan-ada-daftar-nama-korban-506561 Buku harian Emon ditemukan ada daftar nama korban]</ref>
 
=== Masa sekolah ===
Emon menempuh pendidikan dari tahun 2008 hingga tahun 2010 di SMK PGRI 1 Sukabumi dan mengambil jurusan tata niaga.<ref name="Tribun">[http://www.tribunnews.com/regional/2014/05/07/emon-hidup-susah-dan-jarang-gosok-gigi-saat-sma Emon hidup susah dan jarang gosok gigi saat SMA]</ref> Emon berasal keluarga miskin. Emon sering datang terlambat ke sekolah dan sering datang dengan seragam yang kucel dan sering tidak gosok gigi ke sekolah.<ref name="Tribun" /> Saat kelas 2 Emon mulai berdagang cilok bumbu. Setiap hari Emon membawa satu keranjang cilok. Ketika jam istirahat Emon berkeliling ke tiap kelas. Dia menjual ke teman-temanna.<ref name="Tribun" />
 
== Pelecehan seksual ==
=== Pedofilia ===
Menurut Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, [[Arist Merdeka Sirait]], Emon merupakan seorang [[pedofilia]] karena hanya tertarik secara seksual kepada anak-anak saja. Menurut kuasa hukum Emon, ia melakukan tindakan sodomi karena pernah menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh orang lain.<ref name="Tempo">[http://www.tempo.co/read/news/2014/05/10/063576734/Hanya-Suka-Anak-Laki-lakiEmon-Dicap-Pedofil-Tulen Emon Pedofilia Tulen]</ref> Sedangkan menurut ahli psikologi forensik, [[Reza Indragiri Amriel]], Emon tidak bisa digolongkan seorang yang mengidap [[pedofilia]], tetapi pelaku kejahatan seksual. Yang dilakukan Emon ini lebih tergolong kekerasan seksual terhadap anak. Menurut Reza, kekerasan seksual terhadap anak berbeda dengan pedofilia. Pedofilia adalah ketertarikan seksual seseorang dewasa terhadap anak-anak akibat beberapa faktor, antara lain, kecenderungan memiliki rasa ketertarikan yang berlebihan terhadap anak. Namun, berbeda dengan kekerasan seksual terhadap anak, biasanya si pelaku memiliki alat kelamin tidak sempurna, tidak mempunyai kesempatan atau pilihan untuk melampiaskan secara umum hasrat seksualnya seperti kepada [[pekerja seks komersial]]. Maka dari itu, perilaku menyimpang yang dilakukan oleh Emon lebih pada pelampiasan terhadap anak-anak yang menjadi obyek penggantinya. Jadi bisa dikatakan, perilaku tersangka terdorong karena faktor situasi, dan yang paling kuat ada rasa balas dendam karena Emon pernah menjadi korban sodomi.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2014/05/09/1113598/Emon.Si.Pelaku.Kekerasan.Seksual.di.Sukabumi.Bukan.Paedofil. Emon si Pelaku Kekerasan Seksual di Sukabumi bukan Pedofil]</ref>
 
=== Modus ===
Modus Emon untuk menjerat calon korbannya dengan cara diberi uang, namun Emon membantah bahwa dirinya menganut ilmu hitam sehingga melakukan kejahatan seksual kepada anak. Emon mengaku melakukan tindakan tersebut karena hasrat seksualnya yang menyimpang.<ref name="Antara" />
 
== Pemeriksaan ==
Kepala Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Sulaeman mengatakan Emon, masih sering memberikan keterangan yang berubah-ubah. Pengakuan Emon masih sering berubah seperti jumlah korban dan kapan pertama kali tersangka melakukan tindak kejahatan seksual kepada anak, sehingga perlu pemeriksaan secara intensif kepada tersangka dan membutuhkan psikolog khusus agar semua kebohongan Emon bisa terungkap. Selain itu, untuk meminta keterangan dari Emon, polisi harus dengan kata-kata dan tindakan yang halus karena jika dikasari, Emon akan bungkam karena orang ini sangat halus dan manja. Namun, secara umum polisi tidak menemui kesulitan dalam meminta keterangan dari tersangka karena dia cukup terbuka kepada penyidik walau ada beberapa keterangan yang berubah karena kondisi psikis Emon masih labil.<ref name="Antara">[http://www.antaranews.com/berita/433573/keterangan-emon-sering-berubah Keterangan Emon Sering Berubah]</ref> Barang bukti yang disita untuk melengkapi berkas penyidikan terhadap Emon adalah dua buku harian Emon yang berisi nama-nama anak yang diduga menjadi korbannya dan coretan curhat dan puisi tentang isi hatinya.<ref name="Antara" />
 
== Lihat pula ==
 
* [[Baekuni]]