Kaliurip, Bener, Purworejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎SEJARAH DESA KALIURIP: penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (3)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 25:
Begitu pula dengan Demang Keti Wijdoyo, ia memutuskan untuk pulang kembali ke Mataram melalui jalur pintas dengan memotong bukit Menoreh, sebuah bukit yang pernah dijadikan tempat kholwat (menyepi) Pangeran Benowo.
 
Untuk melepas lelah karena perjalan jauh, Ki Demang Keti Widjoyo memutuskan istirahat di pedukuhan sebelah barat sungai kodil. Kehadirannya disambut gembira dan suka cita oleh warga dengan jamuan makanan yang melimpah. Sikap Ki Demang yang santun dan rendah hati dalam berbaur, membuat Eyang Kromo Dipo (sesepuh dhukuh) meyakini bahwa dia seorang yang berilmu tinggi, ia pun meminta kepada Ki Demang dan beberapa prajurit lainnya untuk tinggal beberapa waktu guna berbagi pengalaman dan keilmuan kepada warga.
 
Ternyata keyakinan Eyang Kromo Dipo itu benar adanya. atas arahan Ki Demang, seorang prajurit telah berhasil mengajarkan warga cara mengolah kayu rotan (penjalin) menjadi perabotan rumah tangga yang mempunyai nilai jual tinggi. Karena banyaknya pembeli yang datang, dalam waktu singkat kerajinan Penjalin ini berkembang pesat dan menjadi penggerak ekonomi warga. Akhirnya prajurit itu dikenal dengan sebutan Kyai Penjalin. Makamnya ada di sebelah utara Masjid Poncol Kaliurip.