Kudeta APRA: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciko (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot-assisted disambiguation: Ambon - Changed link(s) to Pulau Ambon
Baris 17:
Pertengahan Januari [[1950]], Menteri UNI dan Urusan Provinsi Seberang Lautan, Mr.J.H. van Maarseven berkunjung ke Indonesia untuk mempersiapkan pertemuan Uni Indonesia-Belanda yang akan diselenggarakan pada bulan Maret 1950. Hatta menyampaikan kepada Maarseven, bahwa dia telah memerintahkan kepolisian untuk menangkap Westerling.
 
Ketika berkunjung ke Belanda, Menteri Perekonomian RIS [[Juanda]] pada [[20 Januari]] 1950 menyampaikan kepada Menteri Götzen, agar pasukan elit RST yang dipandang sebagai faktor risiko, secepatnya dievakuasi dari Indonesia. Sebelum itu, satu unit pasukan RST telah dievakuasi ke [[Pulau Ambon|Ambon]] dan tiba di Ambon tanggal [[17 Januari]] 1950. Pada 21 Januari Hirschfeld menyampaikan kepada Götzen bahwa Jenderal Buurman van Vreeden dan Menteri Pertahanan Belanda Schokking telah menggodok rencana untuk evakuasi pasukan RST.
 
==Desersi==
Baris 24:
Mayor KNIL G.H. Christian dan Kapten KNIL J.H.W. Nix melaporkan, bahwa kompi "Erik" yang berada di ''Kampemenstraat'' malam itu juga akan melakukan desersi dan bergabung dengan APRA untuk ikut dalam kudeta, namun dapat digagalkan oleh komandannya sendiri, Kapten G.H.O. de Witt. Engles segera membunyikan alarm besar. Dia mengontak Letnan Kolonel TNI Sadikin, Panglima [[Divisi Siliwangi]]. Engles juga melaporkan kejadian ini kepada Jenderal Buurman van Vreeden di Jakarta.
 
Antara pukul 8.00 dan 9.00 dia menerima kedatangan komandan RST Letkol Borghouts, yang sangat terpukul akibat desersi anggota pasukannya. Pukul 9.00 Engles menerima kunjungan Letkol Sadikin. Ketika dilakukan apel pasukan RST di Batujajar pada siang hari, ternyata 140 orang yang tidak hadir. Dari kamp di [[Purabaya]] dilaporkan, bahwa 190 tentara telah desersi, dan dari SOP di [[Cimahi]] dilaporkan, bahwa 12 tentara asal [[Pulau Ambon|Ambon]] telah desersi.
 
==Kudeta==