Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: minor cosmetic change
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
'''Mgr. Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, [[Fransiskan|O.F.M.]]''' ({{lahirmati|[[Rotterdam]], [[Belanda]]|7|2|1907||1|8|1995}}) adalah [[Uskup]] [[Gereja Katolik Roma]] untuk [[Keuskupan Bogor]] periode [[6 Januari]] [[1962]] hingga [[30 Januari]] [[1975]].
 
Ia masuk [[Fransiskan|Ordo Fratrum Minorum]] (OFM) pada 7 September 1925 dan ditahbiskan menjadi [[Imam]] pada tanggal 6 Maret 1932. Sejak tahun 1932 hingga 1938, ia mengajar di [[Universitas Leiden]], [[Belanda]], kemudian berangkat sebagai misionaris Fransiskan ke tanah misi Jawa tahun 1938. Selama berada di Jawa, ia melakukan penelitian tentang masyarakat adat [[Baduy]] di tlatah Sunda, Jawa Barat, yang membuat menjadi suatu [[disertasi]] dan mendapat gelar Doktor Antropologi dari [[Universitas Nijmegen]], [[Belanda]].
Ditahbiskan menjadi [[Imam]] pada tanggal 6 Maret 1932 dan terpilih menjadi [[Uskup]] di [[Keuskupan Bogor]] pada tanggal 16 Oktober 1961. Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 6 Januari 1962 oleh [[Keuskupan Agung Jakarta|Uskup Agung Jakarta]], Mgr. [[Adrianus Djajasepoetra]], [[Yesuit|S.J.]]. Bertindak sebagai uskup ko-konsekrator, [[Keuskupan Bandung|Uskup Bandung]], Mgr. [[Pierre Marin Arntz]], O.S.C. dan [[Keuskupan Denpasar|Uskup Denpasar]], Mgr. [[Paul Sani Kleden]], [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]].
 
Pada 17 Desember 1948, Pastor Geise ditunjuk menjadi [[Keuskupan Bogor|Prefek Sukabumi]]. Penunjukkan ini terjadi terkait resminya pendirian Prefektur Apostolik Sukabumi pada 9 September 1948 secara definitif, setelah sebelumnya telah menjadi teritori gerejani yang belum resmi secara yuridis sejak 1941.
Mgr. Geise pensiun sebagai Uskup Bogor pada 30 Januari 1975 dan kepemimpinan Keuskupan Bogor dilanjutkan oleh Mgr. [[Ignatius Harsono]], Pr.
 
Pada 3 Januari 1961, dengan dibelakukannya Konstitusi Apostolik ''Qoud Christus Adorandus'' tentang berdirinya Hirarki Gereja Katolik di Indonesia secara mandiri oleh [[Paus Yohanes XXIII]], status Prefektur Apostolik Sukabumi diubah menjadi Keuskupan Bogor. Pada waktu yang sama, Pastor Geise diangkat menjadi Administrator Apostolik.
 
Ditahbiskan menjadi [[Imam]] pada tanggal 6 Maret 1932 danIa terpilihditunjuk menjadi [[Uskup]] di [[Keuskupan Bogor]] pada tanggal 16 Oktober 1961. Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 6 Januari 1962 oleh [[Keuskupan Agung Jakarta|Uskup Agung Jakarta]], Mgr. [[Adrianus Djajasepoetra]], [[Yesuit|S.J.]]., di mana Bertindakbertindak sebagai uskup ko-konsekrator, [[Keuskupan Bandung|Uskup Bandung]], Mgr. [[Pierre Marin Arntz]], [[Ordo Salib Suci|O.S.C.]] dan [[Keuskupan Denpasar|Uskup Denpasar]], Mgr. [[Paul Sani Kleden]], [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]].
 
Sebagai salah seorang Bapa Konsili, ia hadir dalam keempat masa sidang [[Konsili Vatikan II]] (1962–1965).
 
Mgr. Geise pensiun sebagai Uskup Bogor pada 30 Januari 1975 dan menjadi Uskup Emeritus. Pada hari yang sama, Mgr. [[Ignatius Harsono]] ditunjuk sebagai penerus. Sebagai Uskup Emeritus, Mgr Geise tetap aktif dalam bidang pendidikan, dengan tetap aktif sebagai Rektor [[Seminari Tinggi Santo Petrus Paulus]] hingga sekitar tahun 1993, Guru Besar di [[Universitas Katolik Parahyangan]] dan [[Universitas Padjadjaran]], serta menjadi dosen terbang di berbagai universitas di dalam dan luar negeri.
 
Ia kembali ke Belanda pada [[Juni 1994]] hingga wafat pada 1 Agustus 1995 di Heerlen dalam usia 88 tahun. Ia dimakamkan di Pemakaman Biara Fransiskan Weert, Belanda.
 
== Referensi ==