Cosmas Michael Angkur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox Christian leader
|type = bishop
|honorific-prefix = Mgr.
|name =
|honorific-suffix =
|title =
Baris 46:
Pendidikan formalnya diawali dari SDK Lewur (1945–1948) dan masuk Sekolah Standard di Ranggu-Kolang, [[Manggarai]] (1948–1951). Pendidikan menengah di [[Seminari Mataloko]], Bajawa dijalaninya cukup panjang (1951–1960). Niatnya untuk melanjutkan cita-cita menjadi Fransiskan di Jawa, pada awalnya kurang mendapat persetujuan dari Rektor Seminari. Namun, setelah proses perenungan yang cukup, akhirnya niatnya untuk masuk Fransiskan disetujui.
Michael Angkur, yang menjalani pendidikan seminari menengahnya di lingkungan SVD itu, masuk novisiat OFM di Cicurug, Jawa Barat, pada tahun 1960. Setahun kemudian ia mengucapkan kaul sementara dalam [[Fransiskan|Ordo Saudara-saudara Dina]]. Prasetya kekal diucapkannya pada tahun 1964. Pendidikan filsafat dilaksanakan di Cicurug dan lingkungan Ordo, tetapi pendidikan teologi sebagian dilanjutkan di Yogyakarta. Hal ini disebabkan oleh perpindahan tempat pendidikan para Fransiskan muda pada tahun 1965 ke Jakarta (studi filsafat di STFT Driyarkara) dan ke Yogyakarta (studi Teologi di Kentungan). Ia juga sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Teologi Wedhabakti, [[Universitas Sanata Dharma]].
Pada bulan April 1967, bersama rekannya Alex Lanur, O.F.M., ia menerima pentahbisan diakon dari tangan Mgr. [[Nicolaus Geise]] OFM. Beberapa waktu kemudian, tepatnya tanggal 17 Juli 1967, ia ditahbiskan sebagai imam oleh Mgr. Nicolaus Geise OFM di [[Gereja Katedral Bogor]].
Baris 85:
Dalam kapasitasnya sebagai anggota [[Konferensi Waligereja Indonesia]], Mgr. Michael Angkur OFM pernah mendapat tugas sebagai Ketua Komisi Keluarga (1994–2000), sebuah komisi yang baru saja dibentuk oleh KWI. Pada era euforia reformasi di Republik Indonesia saat ini, ia ditunjuk sebagai Ketua Komisi Pendidikan dan Ketua MNPK (2000–2003). Bersama dengan tokoh-tokoh pendidikan nasional, ia sempat menghadapi ujian yang amat berat untuk turut menyempurnakan RUU Sisdiknas, yang lebih berwawasan kebangsaan.
== Riwayat Karya ==
Baris 110 ⟶ 103:
# Ketua Komisi Keluarga KWI (1994-2000)
# Ketua Komisi Pendidikan dan Ketua MNPK (2000-2003)
== Referensi ==
{{reflist}}
|