Skuadron udara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
Di kebanyakan angkatan udara, 2 atau 3 skuadron membentuk suatu [[Wing]]).
 
==Awal Mula Penamaan Skadron Udara TNI AU==
Secara historis, Angkatan Udara pernah mempunyai [[Skadron Udara 1]] sampai 5, sehingga nomor itu sudah tidak bisa digunakan lagi pada masa berikutnya (skadron 1 tempur taktis, skadron 2 angkut ringan, skadron 2 buru sergap, skadron 4 angkut ringan, skadron 5 intai) sedangkan [[Skadron Udara 6]] sampai 9 disiapkan untuk skadron [[helikopter]]. Maka Skadron Udara 11 sampai 19 disiapkan untuk skadron jet tempur. [[Skadron Udara 11]] menjadi skadron jet tempur pertama [[TNI Angkatan Udara]], yang berdiri pada tahun 1957. Sehingga skadron tempur yang lain mendapatkan nama setelah nomor 11. Kebetulan pada tahun 1962, ada dua skadron tempur yang didirikan yang diberi angka 12 dan 14. Angka 13 tidak dipakai karena beberapa tokoh menganggap angka itu bisa mendatangkan kesialan. Jadilah pada akhirnya, armada pesawat [[MiG-19]] masuk ke jajaran [[Skadron Udara 12]], [[Lanud Halim Perdanakusuma|Lanud Kemayoran]] dan [[MiG-21]] masuk dalam jajaran [[Skadron Udara 14]], [[Lanud Iswahyudi]]. Dikemudian hari, aturan ini berlanjut dengan penamaan [[Skadron Udara 21]] dan 22 untuk skadron pembom, [[Skadron Udara 31]] dan 32 untuk skadron angkut berat, dan Skadron Udara 41 dan 42 untuk skadron pembom jarak jauh.
 
==Skadron di lingkungan TNI==