Kelenteng Tik Liong Tian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar)
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
| floor_count = 1
| floor_area =
| main_contractor = Lin Jin Feng (Liem Kim Hong)
| architect =
| architecture_firm =
Baris 52:
TITD merupakan singkatan dari '''Tempat Ibadah Tri Dharma''' atau secara umum disebut sebagai [[Klenteng]]. Nama ''Tik Liong Tian'' berasal dari logat [[Hokkien]], sementara nama dalam [[Rumpun bahasa Tionghoa|bahasa nasional China]] yang ditulis berdasarkan [[pinyin|romanisasi modern]] (''Hànyǔ Pīnyīn'') adalah ''Dé Lóng Diàn'' ([[Hanzi]]=德龙殿).
 
''Dé'' memiliki arti ''kebajikan, kebaikan, moralitas, etika, welas asih, kemurahan hati, karakter, baik''. ''Lóng'' memiliki arti ''naga, imperial, [[marga]]''. ''Diàn'' memiliki arti ''aula istana''. Secara menyeluruh, Dé Lóng Diàn diterjemahkan sebagai ''Istana Naga Bajik''.<ref>MDBG. Akses= 4 April 2013. [http://www.mdbg.net/chindict/chindict.php English-Chinese Dictionary]</ref>
 
==Sejarah==
[[Berkas:TITD_Tik_Liong_Tian_tempo_dulu.jpg|Thumb|240px|right|Lin Jin Feng beserta keluarga di depan TITD Tik Liong Tian sebelum direnovasi]]
[[Klenteng]] Tik Liong Tian dibangun oleh seorang pedagang bernama '''Lin Jin Feng''' ([[Hokkien]]= Liem Kim Hong) pada tahun 1915. Ia adalah pendatang di wilayah [[Rogojampi, Rogojampi, Banyuwangi|Rogojampi]]. Pada suatu hari, Lin bermimpi bahwa [[Chen Fu Zhen Ren]] berada di [[Watu Dodol]]. Ia mengunjungi [[Watu Dodol]] dan menemukan sebuahdua arca batu yang dipercaya merupakan patung dari [[Chen Fu Zhen Ren]] sendiri.<ref name="C&M">Claudine Salmon dan Myra Sidharta. 24 Juni 2000. "Kebudayaan Asia-Dari Kapten Hingga Nenek Moyang yang Didewakan: Pemujaan Terhadap Kongco di Jawa Timur dan Bali (Abad ke-18 dan 20)".</ref><ref name=majalah>{{cite news|url=|authors=anonim|title=Sejarah Kelenteng Tik Liong Tian|publisher=TriDharma Cemerlang, Edisi 4|date=Desember 2015|accessdate=}}</ref>
 
Awalnya Lin meletakkan patungdua arca tersebut pada altar di rumahnya. Setelah memiliki cukup dana, ia kemudian membangun sebuah kuil kecil di belakang rumahnya dan meletakkan rupang [[Chen Fu Zhen Ren]] pada [[klenteng]] tersebut.<ref Akhirnyaname="C&M"/> KlentengPada Tiktahun Liong1958, Tianrumah dan kuil tersebut diserahkan secara langsung kepada Perhimpunan Warga China padadan tahundibuka 1970,sebagai padakelenteng tahunumum.<ref Lin meninggal.name=majalah/> Perhimpunan tersebut selanjutnya membentuk kepengurusan untuk menjalankan [[Klenteng]]. Klenteng ini direnovasi pertama kali pada tahun 1970.<ref name="C&M"/>
[[Klenteng]] Tik Liong Tian dibangun oleh seorang pedagang bernama '''Lin Jin Feng''' ([[Hokkien]]= Liem Kim Hong) pada tahun 1915. Ia adalah pendatang di wilayah [[Rogojampi, Rogojampi, Banyuwangi|Rogojampi]]. Pada suatu hari, Lin bermimpi bahwa [[Chen Fu Zhen Ren]] berada di [[Watu Dodol]]. Ia mengunjungi [[Watu Dodol]] dan menemukan sebuah arca batu yang dipercaya merupakan patung dari [[Chen Fu Zhen Ren]] sendiri.<ref name="C&M">Claudine Salmon dan Myra Sidharta. 24 Juni 2000. "Kebudayaan Asia-Dari Kapten Hingga Nenek Moyang yang Didewakan: Pemujaan Terhadap Kongco di Jawa Timur dan Bali (Abad ke-18 dan 20)".</ref>
 
Semenjak awal kepengurusan, daftar nama ketua pengurus Kelenteng Tik Liong Tian hingga saat ini adalah sebagai berikut:<ref name=majalah/>
Awalnya Lin meletakkan patung tersebut pada altar di rumahnya. Setelah memiliki cukup dana, ia kemudian membangun sebuah kuil kecil di belakang rumahnya dan meletakkan rupang [[Chen Fu Zhen Ren]] pada [[klenteng]] tersebut. Akhirnya Klenteng Tik Liong Tian diserahkan kepada Perhimpunan Warga China pada tahun 1970, pada tahun Lin meninggal. Perhimpunan tersebut selanjutnya membentuk kepengurusan untuk menjalankan [[Klenteng]].<ref name="C&M"/>
{| class="wikitable"
 
|-
Klenteng Tik Liong Tian direnovasi pertama kali pada tahun 1970.<ref name="C&M"/>
!Nomor
!Nama
!Periode
|-
|1
|Alm. Liem Swie Giok
|1958-1963
|-
|2
|Alm. Liem Swie Hong
|1963-1966
|-
|3
|Alm. Hong Twan Kie
|1966-1970
|-
|4
|Alm. Oei Siong Khay
|1970-1977
|-
|5
|Alm. Tau Hid (Li Tiauw Xie)
|1977-1998
|-
|6
|Leman Christanto
|1998-2011
|-
|7
|Gunarso, S.E
|2011-2013
|-
|8
|Linggawati Wijaya
|2014-sekarang
|}
 
==Fungsi sosial==