Arsitektur Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 67:
Bangunan ini lazim disebut "''gerbang terbelah''", karena bentuknya seolah-olah menyerupai sebuah bangunan candi yang dibelah dua secara sempurna. Bangunan gapura tipe ini terutama banyak dijumpai di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Bangunan gerbang terbelah seperti ini diduga muncul pertama kali pada zaman Majapahit. Di kawasan bekas Kesultanan Mataram, di Jawa Tengah dan Yogyakarta, gerbang semacam ini juga disebut dengan "supit urang" ("capit udang"), seperti yang terdapat pada kompleks Keraton Solo, Keraton Yogyakarta, [[Keraton Kasepuhan]] dan Pemakaman raja-raja Imogiri. Meskipun makna supit urang biasanya mengacu kepada gerbang dengan jalan bercabang dua, biasanya jalan dan gerbang yang mengapit kiri dan kanan bangunan pagelaran keraton.
<center>
<gallery caption="Candi
Berkas:Keraton Kasepuhan3.jpg|Candi bentar [[Keraton Kasepuhan]] Cirebon
Berkas:Candi bentar Ceto.jpg|Candi bentar Ceto
|