Suku Batin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
}}
'''Suku Batin''' adalah suku [[Melayu]] di [[provinsi Jambi]] di bagian pedalaman pulau [[Sumatera]], [[Indonesia]].
Mengenal Sejarah dan Kebudayaan Suku Batin. Suku Batin merupakan salah satu suku Melayu yang berasal dari provinsi Jambi di bagian pedalaman pulau Sumatera, Indonesia. Berasal dari sebelah barat pegunungan Bukit Barisan (Sumatera Barat). Mereka menggunakan tutur bahasa Melayu dengan dialek Jambi. Tetapi mempunyai logat seperti bahasa Minang. Kebudayaan orang Batin merupakan perpaduan unsur-unsur kebudayaan Minangkabau dan Melayu Jambi. Orang Batin suka hidup berpindah-pindah dan berjiwa gotong royong.
== Asal usul ==
Orang batin berasal dari orang yg mendiami daerah pegunungan yg terletak disebelah baratnya, seperti orang kerinci yang mendiami dataran rendah disebelah timurnya.
== Wilayah pemukiman ==
Suku Batin mendiami sekitar Pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Sarolangun Bangko dan Bungo Tebo, Propinsi Jambi. Wilayahnya meliputi :
Kecamatan Jangkat
Muara Siau
Bangko
Tabir
Muara Bungo.
Masyarakat Batin mulai menempati tempat-tempat tersebut diperkirakan sekitar abad pertama Masehi.
== Bahasa ==
Dalam berbahasa suku Batin termasuk bagian dari bahasa Melayu Jambi, tetapi dialek bahasa Batin banyak dipengaruhi oleh bahasa Minangkabau.
== Sistem kekerabatan ==
Sistem kekerabatan orang Batin adalah matrilineal (garis keturunan ditarik dari pihak ibu). Dalam kehidupan sehari-hari, orang Batin lebih dekat dengan kerabat pihak ibu daripada kerabat pihak ayah. Tetapi laki-laki tetap berperan sebagai kepala keluarga dalam rumah tangganya. Di samping sistem pendidikan umum yang dijalankan di sekolah-sekolah, juga terdapat pendidikan dari madrasah-madrasah.
== Sistem pemerintahan ==
Untuk sistem pemerintahan, suku Batin berawal dari sebuah dusun yang dihuni oleh sejumlah keluarga luas yang disebut piak. Setiap piak dikepalai oleh seorang ninik mamak. Pemimpin dusun yang bergelar rio diangkat berdasarkan hasil musyawarah dari seluruh ninik mamak. Dalam menjalankan kepemimpinannya, rio didampingi oleh para ninik mamak. Dengan demikian, segala keputusan rio haruslah diambil dengan persetujuan para ninik mamak dari piak yang ada di dusun tersebut.
== Referensi ==
|