Cantigi ungu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
ganti gambar dg yg berwarna
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
|}}
 
'''Cantigi ungu''' atau '''cantigi gunung''' (''Vaccinium varingiaefoliumvaringifolium'') (Bl.) Miq. ([[Ericaceae]]) adalah [[flora Indonesia]] yang masih berkerabat dengan ''bilberry, huckelberry, blueberry, cranberry''<!--, dan berbagai buah beri utama lainnya di dunia selain yang berasal dari genus ''[[Rubus]]'' spp. dan ''[[Ribes]]'' spp -->. Bersama dengan beberapa anggota ''[[Vaccinium]]'' lainnya, seperti ''[[Vaccinium bancanum|V. bancanum]]'', cantigi ungu tumbuh di [[Pulau Jawa]] secara alami dan hanya di kawasan pegunungan tinggi (di atas 1000 m).
 
Belum banyak informasi mengenai tumbuhan ini. Sebagian besar informasi terkait dengan keberadaannya yang khas mendominasi sekitar kawah di pegunungan. Suatu pemandangan yang khas muncul ketika mendekati daerah kawah adalah dominasi pepohonan kecil yang selalu hijau sepanjang tahun dengan pucuknya yang berwarna merah-ungu. Backer & Bakhuizen van den Brink (1965) mengungkapkan bahwa tumbuhan ini dapat di temui di seluruh pulau Jawa pada ketinggian antara 1500-3300 meter dpl.
 
Tumbuhan ini memiliki bunga dan buah yang dapat dijumpai sepanjang tahun (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1965). [[Daun]], [[buah]], dan batangnya[[batang]]nya digunakan oleh masyarakat yang tinggal sekitar tempat hidup cantigi unguhidupnya. Daun tumbuhan ini dapat dimakan sebagai lalapan. Buah cantigi ungu yang berwarna kehitaman memiliki rasa manis dan juga dimakan. Batang cantigi ungu biasa digunakan untuk dibuat arang (Heyne, 1987; Ogata, 1986).
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Met Usnea begroeide Vaccinium varingiaefolium bij de top van de vulkaan Arjuno TMnr 10023584.jpg|thumb|200px|Cantigi gunung di kawasan [[Gunung Arjuno|Gn. Arjuno]].]]
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Met Usnea begroeide Vaccinium varingiaefolium bij de top van de vulkaan Arjuno TMnr 10023584.jpg]]
Walaupun tumbuhan ini mendominasi sekitar [[kawah]] [[pegunungan]] Jawa, penelitian yang dilakukan untuk mengungkap potensinya masih sangat minim. Dengan demikian, berbagai aspek tumbuhan ini, mulai dari aspek botani sampai kepada penggunaannya untuk kepentingan manusia masih terbuka luas dan memiliki prospek yang menjanjikan.