Blasius Pujaraharja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 47:
Pujaraharja ditahbiskan menjadi [[imam diosesan]] [[Keuskupan Agung Semarang]] pada tanggal 8 September 1961 oleh Mgr. [[Albertus Soegijapranata]], [[Yesuit|S.J.]], di Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela, Kemetiran, Yogyakarta. Turut ditahbiskan bersamaan dengannya adalah Mgr. [[Valentinus Kartosiswoyo]].
 
Setelah menyelesaikan pendidikan calon imam di Seminari Tinggi St Paulus Kotabaru Yogyakarta pada tahun 1961, ia ditugaskan menjadi pastor pembantu di Paroki St. Theresia Lisieux, Boro, [[Kulonprogo]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Satu tahun kemudian, ia dipindahkan untuk mengisi kekosongan di Paroki St. Maria Tak Bercela, Nanggulan, Kulon Progo hingga tahun 1965. Tiga bulan sebelum peristiwa [[Gerakan 30 September]], ia dipindah tugaskan ke Paroki St. Yosep Medari, Sleman, Yogyakarta. Ia sempat merangkap sebagai Pastor Paroki St Aloysius Mlati sejak tahun 1970 hingga 1971.
Ia dikonsekrasi pada tanggal 17 Juni 1979 dan terpilih menjadi Uskup di [[Keuskupan Ketapang]] pada tanggal 15 Maret 1979.
 
Pemindahan dirinya ke Paroki St. Yusuf, Bintaran, Yogyakarta sejak tahun 1971 hingga tahun 1978 membawa dirinya turut mengemban tugas sebagai [[Vikaris Episkopal]] untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, anggota Dewas Konsultores [[Keuskupan Agung Semarang]], anggota Panitia Pastoral Perkawinan KAS, anggota Dewan Penyantun Sekolah Tinggi Filsafat Teologi St Paulus Kentungan, Ketua Unio KAS, dan Ketua IKHAR DIY, serta mewakili KAS menjadi pengurus di Yayasan Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Sejak tahun 1974 hingga 1975, ia sempat menempuh studi di Belgia.
Pada tanggal 17 Juni 1979, ia ditahbiskan menjadi Uskup oleh Kardinal [[Justinus Darmojuwono]], [[Uskup Agung Semarang]], dengan Uskup Pendamping [[Keuskupan Agung Pontianak|Uskup Agung Pontianak]] Mgr. [[Hieronymus Herculanus Bumbun]], [[Kapusin|O.F.M. Cap.]] dan [[Keuskupan Agung Makassar|Uskup Agung Makassar]], Mgr. [[Theodorus Lumanauw]].
 
Pada tahun 1978, Pujaraharja ditugaskan ke [[Ketapang]], [[Kalimantan Barat]] sebagai misionaris domestik. Di sana ia menjadi Pastor Paroki Katedral St Gemma Galgani dan merangkap sebagai Vikaris Jenderal. Pada 15 Maret 1979, ia ditunjuk sebagai [[Keuskupan Ketapang|Uskup Ketapang]] seiring diterimanya pengunduran diri Mgr. [[Gabriel W. Sillekens]], [[C.P.]]. Pada tanggal 17 Juni 1979, ia ditahbiskan menjadi Uskup oleh Kardinal [[Justinus Darmojuwono]], [[Uskup Agung Semarang]], dengan Uskup Pendamping [[Keuskupan Agung Pontianak|Uskup Agung Pontianak]] Mgr. [[Hieronymus Herculanus Bumbun]], [[Kapusin|O.F.M. Cap.]] dan [[Keuskupan Agung Makassar|Uskup Agung Makassar]], Mgr. [[Theodorus Lumanauw]].
 
Pada 22 Agustus 1997, Mgr. Pujaraharja menjadi Uskup Ko-konsekrator bersama dengan Uskup Agung Tituler [[Bellicastrum]] sekaligus [[Nuncio Apostolik]] untuk Indonesia, Mgr. [[Pietro Sambi]], dalam penahbisan Mgr. [[Ignatius Suharyo]] sebagai [[Keuskupan Agung Semarang|Uskup Agung Semarang]]. Kardinal [[Julius Darmaatmadja]], [[Yesuit|S.J.]] menjadi Uskup Penahbis Utama.