Isak Doera: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
|other_post =
<!---------- Orders ---------->
|ordination = [[18 Januari]] [[1959]]<ref name = CH>{{cite web|url = http://www.catholic-hierarchy.org/bishop/bdoera.html|title=Catholic Hierarchy|accessdate=10 Januari 2013}}</ref> |ordinated_by = [[Antoine Hubert Thijssen]], [[S.V.D.]]
|consecration = [[19 Mei]] [[1977]] |consecrated_by = [[Kardinal]] [[Justinus Darmojuwono]]
|cardinal = |rank =
Baris 24:
|death_date = {{death date and age|2012|5|19|1931|9|29}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|buried = [[Ritapiriet]], Maumere, Flores, NTT, Indonesia
|buried =
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
Baris 31:
|previous_post = {{unbulleted list|}}
|alma_mater =
|motto = "Allah adalah Kasih" ({{ayat|1Yoh|4|616}})
|signature = |coat_of_arms =
|feast_day =|venerated=|saint_title =|beatified_date =|beatified_place =|beatified_by =
Baris 43:
 
== Karya ==
Pastor Doera ditahbiskan menjadi [[imam diosesan]] [[Keuskupan Agung Ende|Endeh]] pada 18 Januari 1959 oleh Mgr. [[Antoine Hubert Thijssen]], [[S.V.D.]], [[Keuskupan Agung Ende|Vikaris Apostolik Endeh]] sekaligus Uskup Tituler [[Nilopolis]] di Ende, Flores, NTT. Ia mengambil moto tahbisan imamat "Salib Kristus, Salib Cinta, Salib Selamat".
 
Sebagai imam, sejak 1 Agustus 1961 ia menjabat sebagai Kepala Yayasan Vedapura (Bajawa) dan penilik Sekolah Katolik. Ia turut berkiprah sebagai Anggota DPRD Tingkat II Ngada sebagai Wakil Golongan Karya Alim Ulama Katolik sejak 1961 hingga 1966. Pada masa yang sama, ia menjadi penasehat rohani bagi Partai Katolik Daerah Tingkat II Ngada dan Moderator Pemuda Katolik Bajawa. Ia sempat juga menjadi Penasehat Susila Ikatan Petani Pancasila.
Baris 49:
Berdasarkan [[radiogram]] Kepala Pusat Rawatan Rohani Katolik Angkatan Darat tertanggal 20 Juli 1966, radiogram Kepala Rawatan Rohani Katolik [[Kodam XVI/Udayana]] tertanggal 27 Juli 1966, dan Surat Perintah [[Dandim 1605 Ende]] tertanggal 8 Agustus 1966, ia bertuga sebagai Pastor ABRI di Jakarta dengan pangkat Mayor Tituler dan bertugas di Pusrohkat Angkatan Darat. Pada Juni 1967, ia ditugaskan sebagai Pastor Tentara dengan menjadi Kepala Rohkatdam XII/Tanjungpura di [[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]. Karena tugas perutusan ini, ia tinggal di Pastoran Katedral Pontianak sejak 5 September 1967. Ia kemudian menjadi Pastor Kepala di Paroki Katedral Kristus Raja, Sintang, sejak 5 Mei 1975.
 
Pada [[9 Desember]] [[1976]], ia ditunjuk sebagai [[Keuskupan Sintang|Uskup Sintang]], meneruskan kepemimpinan Mgr. [[Lambertus van Kessel]], S.M.M. Pengumuman pengangkatan ini berlangsung pada 2 Februari 1977. Ia ditahbiskan menjadi uskup di [[Gereja Katedral Sintang]] pada 19 Mei 1977, oleh [[Uskup Agung Semarang]], Kardinal [[Justinus Darmojuwono]]. Bertindak sebagai Uskup Penahbis Pendamping adalah [[Keuskupan Agung Pontianak|Uskup Agung Pontianak]], Mgr. [[Hieronymus Herculanus Bumbun]], O.F.M. Cap. dan [[Keuskupan Ruteng|Uskup Ruteng]], Mgr. [[Vitalis Djebarus]], [[S.V.D.]]
 
Mgr Doera terkenal dengan karya fenomenalnya mengimpor tenaga pastoral untuk masuk ke Sintang, seperti 1.000 guru SD dari NTT (tahun 1977), para imam [[Serikat Sabda Allah]] (SVD) tahun 1978, para suster [[Kongregasi Soeurs de la Charite de Sainte Jeanne Antide Thouret]] (SdC) pada tahun 1980, dan para suster Ursulin (OSU) tahun 1980. Dalam bidang pendidikan, ia mendirikan [[Seminari Tinggi Betang Batara]] di [[Bandung]] untuk para calon imam Keuskupan Sintang pada tahun 1983, sampai akhirnya ditutup dan kemudian dipindahkan ke [[Malang]] pada tahun 2002. Ia juga membuka Seminari Menengah St. Yohanes Maria Vianney di [[Teluk Menyurai]], [[Kalimantan Barat]] tahun 1994.
Baris 55:
Sebagai Anggota KWI, ia menjadi Ketua Komisi PSE pada periode 1979–1982 dan 1982–1985, kemudian menjadi Ketua KOMSOS pada periode 1988–1991 dan 1991–1994.<ref>http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/06/mgr-isak-doera.html</ref>
 
Mgr. Doera mengundurkan diri sebagai Uskup Sintang pada 1 Januari 1996. Sejak menjadi Uskup Emeritus Sintang, ia tinggal di Jakarta. Ia meninggal dunia di [[Rumah Sakit Sint Carolus]], [[Jakarta]] pada 19 Mei 2012, tepat pada peringatan 35 tahun tahbisan episkopatnya.<ref>http://www.sesawi.net/2012/05/19/rip-mgr-isak-doera-meninggal-persis-di-hut-ke-35-tahbisan-uskup/</ref>
 
== Referensi ==