Paguyangan, Bantarbolang, Pemalang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18:
Sejarah desa peguyangan pada th 1818 ada masyarakat yang hidupnya berkelompok (5 kelompok) kemudian bergabung kemudian para sesepuh dan tokoh masyarakat mengadakan musyawarah membentuk dan memberi nanma desa "guyang" yg berarti tempat mandi kerbau karena saat membuka lahan pemukiman dan pertanian muncul gerombolan kerbau jadi2an yg menyerang ke tanaman para petani kemudian ada seorang yg sakti namanya *mbah SAKYAN* bisa menaklukan raja kerbau DUNGKUL tersebut dan jadi sahabat dan arti yg kedua tempat/domisi...
Setelah berjalan 5 tahun pada th 1823 diadakan pilihan lurah jadilah pemerintahan,
Lurah I RAKIMAN (1823-1873)
Lurah II RASWAN (1873-1876)
Lurah III TAWEN (1876-1886)
Lurah IV WANTI (1886-1888)
Lurah V TAWEN (1888-1898)
Lurah VI SINGA WIRYA (1898-1928)
Lurah VII RAMDI (1928-1931)
Lurah VIII RAMINAH (1931-1933)
Lurah IX SARPIN (1933-1934)
Lurah X SAMPI (1934-1945)
Lurah XI SUKARYO (1945-1947)
Lurah XII SUKIM (1947-1948)
Lurah XIII SUKADAR (1948-1949)
Lurah XIV SUKARYO (1949-1952)
Lurah XV SUMARTO (1952-1956)
Lurah XVI DARMA (1956-1957)
Lurah XVII TARBU S. (1957-1987)
Lurah XVIII TULUS A.(1987-1988)
Lurah XIX KASMURI (1988-1994)
Lurah XX A. PATAH BA(1994-1995)
Lurah XXI SUHADI (1995-2003)
Lurah XXII PARTONO (2003-2013)
Lurah XXIII SUHARSO (2013-sekarang)
By Harso Paguyangan
{{kelurahan-stub}}a
|