Apoptosis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chobot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ko:아포토시스
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1:
'''Apoptosis''' (dari [[bahasa Yunani]] ''apo'' = "dari" dan ''ptosis'' = "jatuh") adalah mekanisme [[biologi]] yang merupakan salah satu jenis [[kematian sel terprogram]]. Apoptosis digunakan oleh [[organisme]] multisel untuk membuang [[sel]] yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis berbeda dengan [[nekrosis]]. Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh, sedangkan [[nekrosis]] adalah kematian sel yang disebabkan oleh kerusakan sel secara akut. Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari pada embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari menyebabkan masing-masing jari menjadi terpisah satu sama lain.
 
== Fungsi apoptosis ==
 
==== Hubungan dengan kerusakan sel atau infeksi ====
 
Apoptosis dapat terjadi misalnya ketika sel mengalami kerusakan yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Keputusan untuk melakukan apoptosis berasal dari sel itu sendiri, dari [[jaringan]] yang mengelilinginya, atau dari sel yang berasal dari [[sistem imun]].
 
Bila sel kehilangan kemampuan untuk melakukan apoptosis (misalnya karena [[mutasi]]), atau bila inisiatif untuk melakukan apoptosis dihambat (oleh [[virus]]), sel yang rusak dapat terus membelah tanpa terbatas, yang akhirnya menjadi [[kanker]]. Sebagai contoh, salah satu hal yang dilakukan oleh virus papilloma manusia (HPV) saat melakukan pembajakan sistem genetik sel adalah menggunakan gen ''E6'' yang mendegradasi protein p53. Padahal protein p53 berperan sangat penting pada mekanisme apoptosis. Oleh karena itu, infeksi HPV dapat berakibat pada tumbuhnya kanker serviks.
 
==== Sebagai respon stress atau kerusakan DNA ====
 
Kondisi yang mengakibatkan sel mengalami stress, misalnya kelaparan, atau kerusakan DNA akibat racun atau paparan terhadap ultraviolet atau radiasi (misalnya radiasi gamma atau sinar X), dapat menyebabkan sel memulai proses apoptosis.
 
==== Sebagai upaya menjaga kestabilan jumlah sel ====
 
Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan harus bersifat konstan pada ''range'' tertentu. Sel darah dan kulit, misalnya, selalu diperbarui dengan pembelahan diri sel-[[sel progenitor]]nya, tetapi pembelahan diri tersebut harus dikompensasikan dengan kematian sel yang tua.
Baris 24:
Kedua keadaan tersebut dapat bersifat fatal atau sangat merusak.
 
==== Sebagai bagian dari pertumbuhan ====
 
[[Kematian sel terprogram]] merupakan bagian penting pada perkembangan jaringan tumbuhan dan [[metazoa]] (organisme multisel). Sel yang mengalami apoptosis mengkerut dan inti selnya mengecil, sehingga sel tersebut dapat dengan mudah difagositosis. Proses fagositosis memungkinkan komponen-komponen sel yang tersisa digunakan kembali oleh [[makrofag]] atau sel-sel yang berada di sekitarnya.
 
==== Regulasi sistem imun ====
 
[[Sel B]] dan [[sel T]] adalah pelaku utama pertahanan tubuh terhadap zat asing yang dapat menginfeksi tubuh, maupun terhadap sel-sel dari tubuh sendiri yang mengalami perubahan menjadi ganas.
Baris 36:
"Sel T pembunuh" (''killer T cells'') menjadi aktif saat terpapar potongan-potongan protein yang tidak sempurna (misalnya karena mutasi), atau terpapar antigen asing karena adanya infeksi virus. Setelah sel T menjadi aktif, sel-sel tersebut bermigrasi keluar dari ''lymph node'', menemukan dan mengenali sel-sel yang tidak sempurna atau terinfeksi, dan membuat sel-sel tersebut melakukan kematian sel terprogram.
 
== Proses apoptosis ==
 
==== Secara morfologi ====
 
Sel yang mengalami apoptosis menunjukkan morfologi unik yang dapat dilihat menggunakan [[mikroskop]]:
Baris 49:
# Sel pecah menjadi beberapa bagian yang disebut badan apoptosis, yang kemudian di[[fagositosis]].
 
== Uji laboratorium untuk apoptosis ==
 
* [[Uji TUNEL]]. Uji ini menandai sel dengan DNA yang rusak. Uji ini tidak spesifik untuk apoptosis karena juga dapat menandai sel yang mengalami [[nekrosis]].