Raden Alit Prawatasari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k clean up, replaced: Beliau → Dia (3) |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
'''KH Raden Alit Prawatasari''' adalah seorang Pejuang anti penjajah [[Kompeni]] [[VOC]], yang berasal dari daerah [[Kabupaten Cianjur]],[[Jawa Barat]].
[[
== Asal-Usul ==
Dia adalah keturunan Bangsawan daerah
== Kisah Perjuangan ==
Alasan pemberontakan Dia adalah penolakan terhadap setoran paksa belerang (dari Gunung Gede) dan buah kopi serta hasil pertanian lainnya oleh Bupati Cianjur Cakrayuda atas perintah Kompeni.
Baris 10:
Raden Prawatasari mampu menghimpun kekuatan sampai 3000 orang pasukan (yang merupakan suatu jumlah yang besar mengingat jumlah penduduk waktu itu satu kabupaten hanya sekitar 1000 keluarga) untuk melakukan perlawanan terhadap VOC.
Perburuan VOC atas Raden Prawatasari dilakukan oleh Sersan Pieter Scipio bersama pasukan Letnan Ki Mas Tanu (Wedana Tanuwijaya), seorang
Kisah perburuan Raden Prawatasari oleh Letnan Ki Mas Tanu tersirat dalam sebuah lagu sunda yang masih dinyanyikan sampai sekarang yaitu lagu '''Ayang Ayang Gung''' yang menceritakan bagaimana Ki Mas Tanu bekerjasama dengan Kompeni untuk menangkap seorang penjahat (Raden Prawatasari) dengan cara menipu supaya bisa naik pangkat menjadi seorang [[Wedana]].
== Bukti Sejarah ==
Salah satu bukti otentik catatan sejarah adalah surat perintah [[Gubernur Jenderal]] [[VOC]] [[Johan van Hoorn]], bertanggal 22 Maret 1704, kepada seluruh Bupati Priangan dengan ancaman pemecatan untuk menangkap Paap Prawatasari (Kyai Prawatasari) yang disebut '''Karaman van Java''' atau Penjahat Besar dari Jawa, supaya ditangkap hidup atau mati dangan hadiah 300 Ringgit.
[[
Johan Van Hoorn Gubernur Jenderal VOC 1704-1709.
== Kisah Kematian dan Kuburannya ==
Tahun 1707 ,Dia meninggal setelah mendapat [[hukuman mati]] dibenteng [[Kartasura]].
Dia dikuburkan di daerah [[Dayeuhluhur, Cilacap|Dayeuhluhur]], [[Kabupaten Cilacap]] ditepi [[Sungai Cibeet]].
Masyarakat Dayeuhluhur menyebutnya Kuburan Keramat Turunan Panjalu yang keberadaanya terancam tenggelam oleh pembangunan [[Bendungan Dayeuhluhur]] tahun 2020 nanti.
Nama Raden Prawatasari sekarang diabadikan menjadi nama sebuah Stadion
[[
== Kontroversi Tentang Kuburan Raden Prawatasari ==
Ahli sejarah dan ahli waris dari Raden Prawatasari terkadang salah dalam menentukan kuburan sebenarnya dengan kuburan Raden Salingsingan yang keduanya kebetulan adalah sama-sama keturunan bangsawan Panjalu dan sama-sama dikuburkan di tepi Sungai Cibeet Kecamatan Dayeuhluhur. Karena sebenarnya kuburan Raden Prawatasari lokasinya agak di sebelah hulu yang dikenali sebagai
== Referensi ==
# ^Aan Merdeka Permana
['''Pasukan Siluman Haji Prawatasari''']
|