El Manik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Zemsontarna (bicara | kontrib)
Karo
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
El Manik mendapat kepercayaan sebagai peran utama dalam film "[[Jakarta Jakarta]]" (1979) dari Ami Priyono. Pada tahun yang sama, Teguh Karya menawarkan peran sebagai opsir Belanda dalam "[[November 1828]]", yang mengantarkan dirinya meraih Piala Citra dalam FFI 1979 sebagai pemeran pembantu pria terbaik.
 
Pria Batak Karo ini juga berhasil memerankan ustad dalam film "[[Titian Serambut Dibelah Tujuh]]" (nominasi peran utama FFI 1983). Beberapa kali masuk sebagai nominasi, baru tahun1984, dalam FFI di [[Yogyakarta]], El Manik meraih Piala Citra untuk pemeran utama pria terbaik lewat film "Budak Nafsu" arahan [[Sjumandjaja]]. Gelar best supporting actor dalam Festival Film Asia Pasifik 1985 di Tokyo juga digondolnya melalui film "Jejak Pengantin".
 
El Manik juga sempat menjadi wartawan di sejumlah media, seperti Aktuil (1978-1982), Variasi (1982-1984), harian Pelita (1985-1986), dan Vista (1988). Meski begitu, dunianya adalah seni peran. Bahkan saat industri film nasional 'pingsan' pada tahun 1990-an, El Manik tetap setia dengan seni peran dengan membintangi beberapa sinetron. Sinetron yang pernah dibintanginya, antara lain "Abad 21", "Terpesona", "Senandung", "Cintaku Terhalang Tembok", "[[Benar Benar Cinta]]", dan "Titipan Illahi". El Manik pun sempat menjajal kemampuannya sebagai sutradara, antara lain di film televisi "Pacar Dunia Akhirat" (1996), sinetron "Panggung Sandiwara" dan "Shakila".