Aswatama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zwobot (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 10:
Dalam wiracarita [[Mahabharata]], '''Aswatama''' ([[Sansekerta]]: '''अश्वत्थामा ''', ''Aśvatthāmā'') atau '''Ashwatthaman''' ([[Sansekerta]]: '''अश्वत्थामन् ''', ''Aśvatthāman'') adalah putera guru [[Dronacharya]] dengan Kripi. Sebagai putera tunggal, Dronacharya sangat menyayanginya. Ia juga merupakan salah satu dari tujuh [[Chiranjīwin]], karena dikutuk untuk hidup selamanya tanpa memiliki rasa cinta. Saat [[perang di Kurukshetra]] berakhir, hanya ia bersama [[Kretawarma]] dan [[Krepa]] yang bertahan hidup. Oleh karena dipenuhi dendam atas kematian ayahnya, ia menyerbu kemah Pandawa saat tengah malam dan melakukan pembantaian membabi buta.
 
== Aswatama dalam Mahabharata ==
 
Sebagian kisah hidup Aswatama dimuat dalam kitab [[Mahabharata]]. Kisahnya yang terkenal adalah pembunuhan terhadap lima putera [[Pandawa]] dan janin yang dikandung oleh [[Utara (Mahabharata)|Utara]], istri [[Abimanyu]]. Janin tersebut berhasil dihidupkan kembali oleh [[Kresna]] namun lima putera tidak terselamatkan nyawanya.
 
=== Riwayat ===
 
Aswatama merupakan putera dari Bagawan [[Drona]] dengan Kripi, adik [[Krepa]]. Semasa kecil ia mengenyam ilmu militer bersama dengan para pangeran [[Kerajaan Kuru|Kuru]], yaitu [[Korawa]] dan [[Pandawa]]. Kekuatannya hampir setara dengan [[Arjuna]], terutama dalam ilmu memanah. Saat perang di antara Pandawa dan Korawa meletus, ia memihak kepada Korawa, sama dengan ayahnya, dan berteman dengan [[Duryodana]].
Baris 28:
Aswatama juga harus menyerahkan batu permata berharga (“Mani”) yang terletak di dahinya, yaitu permata yang membuatnya tidak takut terhadap segala senjata, penyakit, atau rasa lapar, dan membuatnya tak takut terhadap para Dewa, [[danawa]], dan [[naga]].
 
== Aswatama dalam pewayangan Jawa ==
 
Riwayat hidup Aswatama dalam pewayangan Jawa memiliki beberapa perbedaan dengan kisah aslinya dari kitab [[Mahabharata]] yang berasal dari [[India|Tanah Hindu]], yaitu [[India]], dan berbahasa [[Sansekerta]]. Beberapa perbedaan tersebut meliputi nama tokoh, lokasi, dan kejadian. Namun perbedaan tersebut tidak terlalu besar sebab inti ceritanya sama.
 
=== Riwayat ===
 
Aswatama adalah putra [[Drona|Bagawan Drona]] alias Resi Drona dengan Dewi Krepi, putri Prabu Purungaji dari negara Tempuru. Ia berambut dan bertelapak kaki kuda karena ketika awal mengandung dirinya, Dewi Krepi sedang beralih rupa menjadi kuda Sembrani, dalam upaya menolong Bambang Kumbayana (Resi [[Drona]]) terbang menyeberangi lautan.
Baris 46:
Aswatama juga merasa kecewa dengan sikap Prabu [[Duryudana]] yang terlalu membela Prabu [[Salya]] yang dituduhnya sebagai penyebab gugurnya Adipati [[Karna]]. Aswatama memutuskan mundur dari kegiatan perang [[Bharatayudha]]. Setelah Perang Bharatayuda berakhir dan keluarga [[Pandawa]] pindah dari [[Amarta]] ke Astina, secara bersembunyi Aswatama masuk menyelundup ke dalam istana Astina. Ia berhasil membunuh [[Drestadyumena]] (pembunuh ayahnya, Resi Drona), [[Pancawala]] (putra Prabu Puntadewa), [[Banowati|Dewi Banowati]] (Janda Prabu Duryodana) dan [[Dewi Srikandi]], sebelum akhirnya ia mati oleh [[Bima]], badannya hancur dipukul Gada Rujakpala.
 
== Lihat pula ==
* [[Drona]] (ayah Aswatama)
* [[Chiranjīwin]] (8 makhluk abadi – termasuk Aswatama)
Baris 52:
 
{{Tokoh Mahabharata}}
 
 
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]