Penduduk asli Taiwan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 7:
 
Penduduk asli Taiwan menghadapi masalah ekonomi dan sosial, yang meliputi angka pengangguran yang tinggi dan pendidikan yang masih di bawah standar. Sejak awal 1980an, beberapa kelompok penduduk asli aktif memperjuangkan peningkatan politik [[penentuan nasib sendiri]] dan [[pengembangan ekonomi]].{{sfnp|Hsu|1991|pp=95–9}} Kebangkitan kesadaran etnis dikeluarkan dalam beberapa cara oleh penduduk asli, termasuk memasukkan unsur-unsur budaya mereka dalam [[musik pop]] yang sukses secara komerial. Upaya yang dilakukan oleh penduduk asli tersebut dilakukan untuk membangkitkan praktik kebudayaan tradisional dan menyajikan bahasa-bahasa tradisional mereka. Festival Kebudayaan Austronesia di [[Kota Taitung]] adalah salah satu acara dimana para anggota suku mempromosikan budaya penduduk asli. Selain itu, beberapa suku-suku pribumi secara khusus terlibat dalam industri pariwisata dan [[eko-pariwisata]] dengan tujuan meningkatkan ekonomi berdikari dan menyajikan budaya mereka.{{sfnp|Anderson|2000|pp=283–90}}
 
==Sejarah dan definisi persukuan==
Pada sebagian sejarah mereka yang tercatat, penduduk asli Taiwan didefinifikan oleh oknum-oknum dari proyek "pensipilisasian" berbeda dari [[Nasionalisme|Nasionalis]], [[Kristen]], dan [[Konghucu]], dengan berbagai tujuan. Setiap poryek "pensipilisasian" mendefinisikan penduduk asli tersebut berdasarlam pada pengertian budaya "penduduk sipil" yang berbeda dan mirip, perilaku, lokasi, penampilan dan kontak sebelumnya dengan kelompok suku bangsa lainnya.{{sfnp|Harrell|1996|pp=5–20}} Taksonomi-taksonomi dibentuk oleh pasukan-pasukan kolonialis yang membagi para penduduk asli dalam penamaan subgrup, yang disebut sebagai "suku". Pembagian tersebut tidak selalu sejalan dengan pola pikir penduduk asli itu sendiri. Namun, kategori tersebut telah menjadikan bahan dalam pembicaraan masyarakat dan pemerintah sepanjang waktu yang membuat mereka memiliki kekhasan [[de facto]], menyajikan sebagian bentuk pembicaraan politik saat ini di [[Taiwan|Republik Tiongkok]] (RT), dan berdampak pada kebijakan-kebijakan Taiwan mengenai penduduk-penduduk asli.
 
[[Berkas:Femme Pepohan de Formose et son enfant.jpg|thumb|left|upright|Foto wanita dan bayi penduduk asli Taiwan, yang diambil oleh [[John Thomson (fotografer)|John Thomson]], 1871]]
Pelaut Han, [[Chen Di]], dalam ''Catatan Laut-Laut Timur'' buatannya (1603), mengindentifikasikan penduduk asli Taiwan sebagai "Bangsa Timur Biadab" ({{zh|t=東番|p=Dongfan|labels=no}}), sementara Belanda menyebut penduduk asli Taiwan sebagai "Indian" atau "orang kulit hitam", berdasarkan pada pengalaman kolonial mereka sebelumnya di sebuah wilayah yang sekarang menjadi negara Indonesia.{{sfnp|Teng|2004|pp=61–5}}
 
== Daftar suku bangsa ==