Ibrahim Thoyyib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
referensi |
||
Baris 6:
Pada tahun 1947 beliau masuk KMI Gontor, langsung diterima di kelas III. Pada tahun 1948 beliau sempat keluar dari KMI untuk ikut berjuang melawan pemberontakan PKI di Madiun. Pada tahun 1949 kembali lagi ke KMI untuk meneruskan studi. Setelah tamat pada tahun 1952, beliau mengabdi di Gontor sampai tahun 1998. Walaupun demikian beliau tetap tercatat sebagai guru KMI Gontor hingga akhir hayatnya.
== Karir & Pengalaman Organisasi ==
Semasa muda beliau aktif dalam perhimpunan-perhimpunan pemuda termasuk dalam barisan Hizbullah, juga aktif dalam kepengurusan GPII. Pada tahun 1961 bersama ayah dan saudara-saudaranya mulai merintis pondok pesantren dengan santri perdana berjumlah 9 orang, yang mengilhami nama Pondok Pesantren Wali Songo yang dirintisnya. Pondok ini mempunyai kurikulum yang sama dengan KMI Gontor sehingga santri-santrinya bisa langsung melanjutkan ke KMI Gontor. Beliau mewakafkan pondoknya pada tahun 1980, sepeninggalan beliau kepemimpinan pondok dilanjutkan oleh tiga orang; KH.Drs. Hariyanto, MA, KH. M. Zainuddin, Lc, KH. Imam Hidayat, S. Ag.
Baris 30:
== Referensi ==
*{{id}} [http://ppwalisongo.id Situs resmi Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar]
*{{id}} [http://alumni.ppwalisongo.id Situs Alumni Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar]
* http://gontor.tripod.com/keluarga.htm diakses 8 Agustus 2016▼
*{{id}} [http://warta.ppwalisongo.id Warta NGABAR: Inspiring the World] diakses 8 Agustus 2016
▲*{{id}} http://gontor.tripod.com/keluarga.htm diakses 8 Agustus 2016
*
{{Kategori:Pimpinan Pesantren Indonesia}}
|