Petrus Noyen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 20:
<!---------- Personal details ---------->
|birth_name = Pietro Noyen
|birth_date = [[3 September]] [[1870]]
|birth_place = [[Belanda]]
|death_date = [[4 April]] [[1905]]<ref name = CH>{{cite web|url = http://www.catholic-hierarchy.org/bishop/bnoyen.html|title=Catholic Hierarchy|accessdate=06 Februari 2013}}</ref>|death_place =|buried =
|nationality =
Baris 36:
}}
'''R.P. Pietro Noyen, [[S.V.D.]]''' adalah [[Prefek Apostolik]] di [[Keuskupan Agung Ende|Kepulauan Sunda Kecil]]. Ia merupakan Prefek Apostolik pertama yang berkarya di sana sejak terpilih pada tanggal 8 Oktober 1913.
== Latar belakang ==
Noyen lahir dari sebuah keluarga kelas menengah di [[Helmond]], [[Belanda]]. Pada tahun 1883, ia mulai bergabung dan belajar di seminari menengah Serikat Sabda Allah di [[Stejl]]. Kehidupannya di lembaga saat itu bercorak [[Jerman]]. Setelah menyelesaikan masa novisiat, ia melanjutkan dengan mempelajari filsafat dan teologi hingga tahbisan imamatnya.<ref>http://gemor2011.blogspot.co.id/2012/05/mgr-petrus-noyen-svd.html</ref>
== Karya ==
Pada [[7 Desember]] [[1893]], ia ditahbiskan menjadi imam. Satu tahun kemudian, ia berangkat ke Tiongkok dan bekerja di [[Shantung]] hingga tahun 1909. Setelah bermisi selama 15 tahun di Tiongkok, ia kembali ke Belanda dan sejak 1909 ia diangkat sebagai rektor pertama seminari SVD di [[Uden]]. Seminari ini bertujuan melatih para calon imam SVD untuk kemudian bekerja di misi koloni Belanda. Noyen lalu berkeliling di seluruh Belanda untuk merekrut para calon seminaris.
Pada 7 Desember 1912, ia diangkat untuk memimpin misi koloni Belanda di Kepulauan Sunda Kecil. Ia tiba di Batavia pada 4 Januari 1913 dan dilanjutkan ke Timor dengan berlayar pada bulan yang sama. Ia tiba di Timor pada 20 Januari 1913, dan pada saat bersamaan Pater Vander Putten, [[Yesuit|S.J.]] meninggalkan Timor. Pada 1 Maret 1913, misi geraja Katolik Timor diserahterimahkan oleh Pastor A. Mathjisen, S.J., pemimpin misi Timor di kala itu, mewakili Serikat Yesuit kepada dirinya yang mewakili misionaris Serikat Sabda Allah. Pastor Mathjisen S.J. kemudian meninggalkan Timor sebagai misionaris terakhir Yesuit.
<!--Tanggal 16 September 1913 Kepulauan Nusa Tenggara dipisahkan Takhta Suci dari daerah Vikariat Apostolis Nederland Indie, dijadikan daerah Gerejani tersendiri dengan nama APOSTOLICA PREFEKTURA INSULAE SUNDA MINORES (Perfektur Apostolik Sunda Kecil), yang meliputi Timor, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Bali. Tanggal 8 Oktober 1913, P. Piet Noyen Noyen SVD diangkat sebagai Prefektur Apostolik Sunda Kecil yang berkedudukan di Timor: Atapupu, Lahurus, Halilulik. Bulan Februari 1914 P. Frans de Lange dikirim ke Tubaki dan P. Piet Noyen menemaninya selama tiga minggu pertama. Rencana P. Piet Noyen waktu itu adalah membangun sebuah perkampungan Kristen yang terpusat di sekolah dan Gereja, yang dibiayai dari sebuah perkebunan yang akan dikerjakan oleh penduduk setempat dibawah bimbingan para bruder SVD. Walau permintaan ini kemudian tidak dikabulkan karena terlalu besar rencana perkebunannya, P. Piet Noyen terus menulis surat permohonan hingga akhirnya dikabulkan untuk ukuran 36 hektar. Kebun ini bertujuan sebagai pemasok bahan makanan bagi pos misi dan untuk tujuan pendidikan. Perkebunan yang dikelola Br. Callixtus Osterholt ini kemudian gagal karena tidak menyediaakan bibit yang bagus sehingga sampai tahun 1919 pun belum menghasilkan apa-apa. Tanggal 14 Mei 1915, Mgr. Noyen, pindah secara resmi dari Lahurus ke Ende. Dengan perpindahan ini maka pusat Perfektur Apostolik Sunda Kecil pun pindah ke Ndona, Ende. Setelah kedatagannya ke sana, ia memutuskan bahwa Ende harus menjadi pusat misi utama demi mengekang expansi islam. P. Piet Noyen adalah seorang yang ambisius dan dinamis. Ia menulis ratusan pucuk surat ke Eropa meminta lebih banyak personel dan uang. Ia juga bersemangat untuk menjelajahi wilayah misi yang dipercayakan kepadanya, dari ujung Timor hingga ke Bali. Mgr.Piet Noyen, SVD meninggal pada tanggal 24 Februari, 1921, tepat pada hari di mana ia hendak ditahbiska menjadi uskup. Ia meninggal akibat disentri yang diderita lama sebelumnya.
Piet Noyen adalah seorang arsitek misi yang besar. Pengalamannya selama 15 tahun bekerja di misi Cina membuatnya pandai merancang strategi misi yang tepat untuk kepulauan Sunda Kecil. Strategi misi sebelumnya yang selalu bekerja sama dengan para penguasa tradisional (raja, fetor dll) dan mendirikan Gereja di pusat kerajaan diubah oleh Piet Noyen. Ia menghendaki sebuah misi yang berpusat pada kaum muda dan sekolah. Berdasarkan cita-cita ini maka pusat-pusat misi mulai berpindah dari pusat-pusat kerajaan ke tempat yang lebih strategis, seperti pusat misi Timor berpindah dari Lahurus ke Halilulik. Di Ende, Ndona menjadi pusat misi yang baru. Di tempat baru itu pun sekolah didirikan, sehingga misi mendapat dukungan baik dari para guru maupun para siswa.-->
== Referensi ==
|