Arnold Verstraelen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 61:
Mgr. Verstraelen juga menjadi pencetus berdirinya [[Gereja Katedral Ende|Gereja Kristus Raja]], sebagai suatu tempat ibadah dan juga pusat vikariat apostolik. Peletakan batu pertama dilakukan pada 18 Mei 1930 dan ditahbiskan pada 7 Februari 1932. Kedua bagian pembangunan tersebut dilakukan oleh Mgr. Verstraelen. Pembangunan gereja ini dipercayakan kepada Pater Huijlink selaku Pastor Paroki setempat.<ref>http://kekunaan.blogspot.co.id/2015/12/gereja-katolik-paroki-kristus-raja.html</ref> Pada tahun 1932, ia mengirim dua imamnya, Simon Buis dan P. Beltjens, untuk sebuah akademi film New York dan untuk pelatihan ke Hollywood untuk memenuhi syarat untuk membuat film Ria Rago dan Amorira, alat utama dalam pengumpulan dana di Eropa untuk misi Flores.
Verstraelen menjabat sampai wafat pada tanggal 15 Maret 1932 (sejumlah pihak menulis juga pada 16 Maret 1932<ref name="g129"/><ref name="gemor">{{Cite web|url=http://gemor2011.blogspot.co.id/2012/05/mgr-arnold-verstraelen-svd.html}}</ref>) karena kecelakaan mobil. Pada waktu itu, ia hendak bertolak menuju seminari di Todabelu-Mataloko, Ngada, menggunakan mobil yang dikendarai oleh Pastor Johanes Bouma. Saat berada di sekitar 50 kilometer sebelah barat Ende, mobil terbalik karena seekor kuda panik karena mendengar suara mobil yang jarang terdengar. Pastor Bouma tidak dapat mengendalikan kendaraan dan akhirnya terbalik dan jatuh di lereng di ketinggian 10 meter, serta menabrak sebuah batu besar. Mgr. Verstraelen terlempar keluar dari mobil dan tewas di tempat, sementara Pastor Bouma mengalami patah di tangan kirinya. Kematiannya yang mendadak membawa kesedihan mendalam bagi umat Katolik di vikariat yang dipimpinnya serta menjadi masalah untuk menunjuk pengganti secara cepat.<ref name="gemor"/> Hal ini terutama karena usia Mgr. Verstraelen saat itu yang baru 49 tahun dan 7 bulan, atau sekitar 10 tahun sejak ditahbiskan menjadi uskup. Ia diingat sebagai pribadi yang hangat dan antusias, serta penuh inisiatif dan berkarisma. Misa [[Requiem]] baginya diselenggarakan di Gereja Katedral Ende, dan dipimpin oleh Pro-Vikaris sekaligus Administrator Apostolik, [[Henricus Leven]]. Leven kemudian menjadi penerusnya di Kepulauan Sunda Kecil.<ref>http://gemor2011.blogspot.co.id/2012/05/mgr-henrich-leven-svd.html</ref>
== Referensi ==
|