Arsitektur Jepara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 61:
Didirikan dengan lantai tinggi ditutup dengan ubin bikinan Tiongkok, dan demikian juga dengan undak-undakannya. Semua benda tersebut didatangkan dari [[Makao]]. Bangunan atap termasuk bubungan adalah gaya [[Tiongkok]]. Dinding luar dan dalam dihiasi dengan piring tembikar bergambar biru, sedang dinding sebelah tempat imam dan khatib dihiasi dengan relief-relief persegi.
 
Salah satu ciri masjid ini adalah [[relief]]nya. Beberapa di antaranya memiliki pola tanaman yang membentukkan rupa makhluk hidup, sehingga tidak dapat dikatdikatakan melanggar larangan agama Islam.
 
<gallery mode=packed>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reliëf op de moskee van Mantingan TMnr 60054170.jpg|Relief di Masjid Mantingan dengan pola tanaman yang membentuk rupa seekor gajah (foto tahun 1930)
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reliëf op de moskee van Mantingan TMnr 60054174.jpg|Relief di Masjid Mantingan (foto tahun 1930)
Berkas:ReliefMantingan.JPG|Serambi Masjid Mantingan
</gallery>
 
==Gerbang==
===Candi Bentar===
[[Candi bentar]] adalah sebutan bagi bangunan gerbang [[gapura]] berbentuk dua bangunan serupa dan sebangun tetapi merupakan simetri cermin yang membatasi sisi kiri dan kanan pintu masuk. Candi bentar tidak memiliki atap penghubung di bagian atas, sehingga kedua sisinya terpisah sempurna, dan hanya terhubung di bagian bawah oleh anak tangga. Yang lazim ditemukan dalam arsitektur kuno dan klasik di [[Pulau Jawa|Jawa]] dan [[Pulau Bali|Bali]].
 
Bangunan ini lazim disebut '''"gerbang terbelah"''', karena bentuknya seolah-olah menyerupai sebuah bangunan candi yang dibelah dua secara sempurna. Bangunan gapura tipe ini terutama banyak dijumpai di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Bangunan gerbang terbelah seperti ini diduga muncul pertama kali pada zaman Majapahit. Di kawasan bekas Kesultanan Mataram, di Jawa Tengah dan Yogyakarta, gerbang semacam ini juga disebut dengan "supit urang" ("capit udang"), seperti yang terdapat pada kompleks Keraton Solo, Keraton Yogyakarta, [[Keraton Kasepuhan]] dan Pemakaman raja-raja Imogiri. Meskipun makna supit urang biasanya mengacu kepada gerbang dengan jalan bercabang dua, biasanya jalan dan gerbang yang mengapit kiri dan kanan bangunan pagelaran keraton.
<center>
<gallery caption="Candi Bentar Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Candi Bentar di Mantingan Jepara.JPG|Candi bentar di Mantingan
Berkas:Gapura Candi Bentar Khas Jepara Di TMP Kawasan Benteng VOC Jepara.JPG|Candi bentar di Fort Jepara XVI
</gallery>
</center>
 
===Paduraksa===
[[Paduraksa]] adalah bangunan gapura berbentuk '''"gerbang yang memiliki atap penutup"''', yang lazim ditemukan dalam arsitektur kuno dan klasik di [[Jawa]] dan [[Bali]]. Kegunaan bangunan ini adalah sebagai pembatas sekaligus gerbang akses penghubung antarkawasan dalam kompleks bangunan khusus.
<center>
<gallery caption="Paduraksa Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Gapura Paduraksa di Mantingan Jepara.JPG|Paduraksa di Mantingan
Berkas:Gapura Keagungan di Mantingan Jepara.JPG|Paduraksa Gapura Keagungan Mantingan
Berkas:Gapura Museum R.A Kartini Jepara.JPG|Paduraksa Gapura Museum R.A. Kartini
Berkas:Gapura Museum R.A. Kartini Jepara.JPG|Paduraksa Gapura Museum R.A. Kartini
</gallery>
</center>
 
==Gazebo==
Gazebo merupakan suatu bangunan yang ada di taman, biasanya tiap sisinya terbuka karena sesuai dengan tujuan utamanya, gazebo merupakan tempat yang nyaman untuk menikmati taman. Dengan sisi yang terbuka, Anda yang sedang berada di dalamnya dapat menikmati pemandangan taman dengan lebih bebas juga dapat menikmati udara yang bertiup tanpa terhalang penutup pada tiap sisi.
<center>
<gallery caption="Gazebo Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Gazebo khas di Taman Jepara Garden.png|Gazebo khas Jepara
Berkas:Gazebo khas Taman Jepara Garden.JPG|Gazebo Khas Jepara
Berkas:Gazebo ukir khas di Taman Jepara Garden.jpg|Gazebo Ukir Jepara
</gallery>
</center>
 
==Ornamen Rumah Jepara==
=== Gebyok ===
Gebyok yang sudah berkembang pada masa pemerintahan [[Ratu Kalinyamat]]<ref>https://www.indonesian-furnitures.com/2009/11/05/gebyok-is-not-only-craft-but-also-art/</ref> ini adalah rumah kayu yang dipenuhi oleh kerajinan ukir pada kayunya. Gebyok diciptakan untuk meraih tujan praktis, etis, dan estetik. Sebagai kebutuhan praktis, gebyok adalah sebagai rumah yang layak. Walaupun penuh ukiran, tetapi tidak meninggalkan kekuatan sebagai penyangga rumah juga. Dan rumah ini bukan rumah biasa. Melainkan rumah yang terhormat. Betapa tidak, untuk menciptakan gebyok diperlukan kayu pilihan serta tenaga ahli yang cukup serta waktu yang cukup. Gebyok juga punya nilai etis. Gebyok memberi pesan spiritual bagi penghuninya. Gebyok menceritakan tujuan hidup manusia keharmonisan, kesejahteraan dan kedamaian. Keharmonisan desain gebyok memperlihatkan pentingnya keharmonisan hidup dengan alam. Gebyok juga tanda tentang jalan ke sorga, naik turunnya roh nenek moyang. Swastika adalah simbol harmoni dan keseimbangan hidup. Bung bambu adalah simbol regenerasi, kesuburan, dan keberlanjutan hidup. Kala makara adalah simbol cinta antara ibu dan anak. Gebyok merupakan salah satu furniture khas Jepara berupa partisi penyekat ruangan khas Jawa yang pada umumnya terbuat dari bahan kayu jati. Biasanya dipergunakan untuk menyekat antara ruang seperti ruang tamu atau ruang keluarga dengan kamar-kamar di rumah adat. Gebyok pun bisa dipasang sebagai pemanis pendopo di salah satu sisinya untuk menuju ke rumah adat.
 
===Macan Kurung===
Ornamen lentera taman yang berbentuk menyerupai [[Macan Kurung]] tapi bukan terbuat dari kayu melainkan terbuat dari batu ataupun semen.
<center>
<gallery caption="Macan Kurung" perrow="6">
Berkas:Foto Tugu Macan Kurung Khas Jepara.JPG|Macan Kurung
Berkas:Monumen Macan Kurung Khas Jepara di malam hari.JPG|Macan Kurung Outdoor Khas Jepara Malam Hari
Berkas:Macan Kurung Outdoor Khas Jepara di Taman Jepara.JPG|Macan Kurung Outdoor untuk taman Jepara
Berkas:Macan Kurung Outdoor Khas Jepara pada Taman Jepara.JPG|Macan Kurung Outdoor untuk taman Jepara
</gallery>
</center>
 
===Impes===
Impes merupakan lentera tradisional khas dari Kabupaten Jepara. Lampu taman yang menggantung dari tiang dan lampu tersebut berbentuk menyerupai Impes baik dari bahan sesungguhnya yaitu kertas, ataupun terbuat dari kain, kaca, akrilik, ataupun plastik.
<center>
<gallery caption="Lampion Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Impes di Pesta Baratan.JPG|Impes di gantungkan di taman Jepara
Berkas:Impes di acara Pesta Baratan.JPG|Pasukan Pembawa Impes di Pesta Baratan
Berkas:Impes modern terbuat dari kaca.png|Impes Modern dari bahan kaca
</gallery>
</center>
 
===Dwarapala===
[[Dwarapala]] adalah patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran Siwa dan Buddha, berbentuk manusia atau raksasa yang memegang gada. Biasanya dwarapala diletakkan di luar untuk melindungi tempat suci atau tempat keramat didalamnya. Jumlah arca dwarapala dapat hanya sendirian, sepasang, atau berkelompok. Bangunan suci yang kecil biasanya memiliki hanya satu arca dwarapala. Seringkali dwarapala diletakkan berpasangan di antara gerbang masuk. beberapa situs bangunan suci yang lebih besar memiliki empat, delapan, bahkan duabelas arca dwarapala yang menjaga empat penjuru mata angin sebagai Lokapala, dewa penjaga empat atau delapan penjuru mata angin.
 
<center>
<gallery caption="Dwarapala" perrow="6">
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Beeld van een demonische tempelwachter Singosari Oost-Java TMnr 10016489.jpg|Arca Dwarapala terbesar di Jawa, zaman kerajaan [[Singhasari]]
Berkas:Arca Dwarapala.jpg|Arca Dwarapala
</gallery>
</center>
 
===Naga Jawa===
[[Naga Jawa]] merupakan motif penting dalam arsitektur Jawa. Naga Jawa digambarkan sebagai sesosok mahluk sakti berbentuk ular raksasa yang tidak memiliki kaki meskipun adakala diwujudkan mempunyai kaki . Naga Jawa memakai badhog atau mahkota di atas kepalanya. Terkadang Naga Jawa digambarkan juga memakai perhiasan anting dan kalung emas.
 
[[Naga Jawa]] juga ditemui di beberapa relief candi. Naga di candi ini dinamakan ''Naga Taksaka'' yang bertugas menjaga candi. Umumnya ular naga dijadikan pola hias bentuk makara yaitu pipi tangga di kanan dan kiri tangga naik ke bangunan candi yang dibentuk sebagai badan dan kepala naga: mulut naga digambarkan terbuka lebar dan lidahnya menjulur keluar dalam wujud untaian manik-manik ataupun bentuk [[makara]] dengan naga yang menganga dengan seekor singa di dalam mulutnya. Hiasan semacam ini umum didapati di candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sering pula wujud naga dipahat di bawah cerat yoni karena yoni selalu dipahat menonjol keluar dari bingkai bujur sangar sehingga perlu penyangga di bawahnya. Fungsi naga pada bangunan candi atau pada yoni tampaknya erat kaitannya dengan tugas penjagaan atau perlindungan terhadap sebuah bangunan.
<center>
<gallery caption="Naga Jawa" perrow="6">
Berkas:Naga jawa tamansari1.jpg|Naga Jawa di tangga
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Stenen beelden in de vorm van een makara op de Candi Kalasan TMnr 10015966.jpg|Gerbang pintu anak tangga berbentuk kepala [[Naga Jawa]]
</gallery>
</center>
 
 
==Lihat pula==
* [[Arsitektur Jawa]]
* [[Arsitektur Sunda]]
* [[Arsitektur Bali]]
* [[Arsitektur Tradisional Kerinci]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
*[http://www.tawitarapara.blogspot.co.id/2015/04/taman-gaya-arsitektur-jepara.html gaya Arsitektur Jepara]
*[http://www.j-arsitekturjeparaindah.blogspot.co.id/2011/01/arsitektur-taman-khas-jepara.html Arsitektur Khas Jepara]
*[http://www.perbedaanjekupaini.blogspot.co.id/2014/11/taman-khas-jepara-taman-bertema-jepara.html Konsep Arsitektur Bertema Khas Jepara]
 
 
[[Kategori:Arsitektur Jepara]]
[[Kategori:Arsitektur Indonesia]]