Suwido Limin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Augrind (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Augrind (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 68:
 
Ia juga sempat menentang ide Presiden [[Joko Widodo]] untuk membuat kanal sebagai solusi kebakaran lahan pada tahun 2015. Suwido menyebut ide itu sangat aneh. Usul Jokowi itu juga dipandang tak selaras dengan pernyataan sebelumnya, yakni saat berada di Riau, yang memerintahkan untuk penutupan kanal. Padahal struktur tanah antara Riau dan Kalteng sama, yakni bergambut. Menurutnya, pembukaan kanal justru mengeringkan hamparan dan merusak ekositem gambut. Sehingga sehingga kawasan tersebut selalu menjadi langganan kebakaran, karena lapisan gambut di atas sangat kekeringan.<ref name="prokal">{{cite web |url=http://sampit.prokal.co/read/news/491-pembuatan-kanal-ditentang-pakar-gambut.html |title=Pembuatan Kanal Ditentang Pakar Gambut |publisher=Radar Sampit |accessdate=6 Juni 2016 }}</ref>
 
Selain aktif pada bidang lingkungan yang digelutinya, Suwido juga memberi sumbangsih terhadap program-program daerah khususnya Provinsi Kalimantan Tengah pada saat Gubernur Agustin Teras Narang masih menjabat. Pada kepemimpinan Gubernur Agustin Teras narang tersebut, suwido memberi ide-ide antara lain KALTENG TARANG dan KALTENG BESUH. Program tersebut masih digunakan hingga masa kepemimpinan Gubernur Agustin Teras Narang berakhir pada 2015. Suwido juga merupakan konseptor dan pencipta nama BATAMAD (Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak) yang hingga kini masih berdiri. Selain itu, Suwido juga belum menuntaskan cita-cita untuk merampungkan buku yang sedang digarapnya yaitu "Perladangan Berpindah Suku Dayak, Kalimantan Tengah".
 
Inilah beberapa pesan-pesan Suwido semasa hidupnya :
"jangan tergiur oleh iming-iming bantuan uang, tetapi menjual harga diri kita sebagai orang Dayak."
"jangan ada lagi masker ditahun 2016(dst)"
"Lahan gambut sebaiknya dibiarkan apa adanya, sebab untuk mengolah biayanya mahal. Selain itu, cegahkan upaya ekspoitasi dan segera lakukan restorasi terhadap lahan gambut yang rusak."
"Disester will not await our decisions. They will occur everywhere anytime across the world. They cannot choose what, who and where to target. Therefore, let's ACT now, be it on small scale."
 
== Referensi ==