Sandiaga Uno: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 36:
Berbekal jejaring (''[[network]]'') yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandi Uno sukses menjalankan [[bisnis]] tersebut.<ref name="kompas"/> Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal [[investor]] untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.{{fact}} Kinerja perusahaan yang [[krisis]] itu kemudian dibenahi dan dikembangkan.<ref name="kompas"/> Setelah kembali sehat, [[aset]] perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.{{fact}} Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga.<ref name="kompas"/> Beberapa perusahaan pun telah dijual kembali , antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, [[PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional]] (BTPN), dan PT Astra Microtronics.<ref name="kompas"/>
Pada 2005-2008, Sandi Uno menjadi ketua umum [[Himpunan Pengusaha Muda Indonesia|Himpunan pengusaha Muda Indonesia]] (HIPMI).<ref name="sandi"/> Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di [[Kamar Dagang dan Industri Indonesia]] (Kadin) sejak 2004.<ref name="sandi"/>
Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah ''[[Asia Globe]]'' dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta [[dollar]] AS, Pada 2007.{{fact}} Sementara, pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.<ref name="Forbes"/> Pada 2009 Sand masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah ''[[Forbes]]''.<ref name="Forbes"/> Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29.<ref name="Forbes">http://www.detikfinance.com. [http://www.detikfinance.com/read/2009/12/03/120158/1253297/4/sandiaga-uno-merasa-tak-penting-masuk-daftar-terkaya-forbes "Sandiaga Uno Merasa Tak Penting Masuk Daftar Terkaya Forbes"]. (diakses 16 April 2010)
|