Alih keluar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Istilah ini digunakan dalam beberapa kesempatan yang berbeda namun sangat berhubungan satu sama lain. Istilah ini secara luas berarti penggantian jasa dari dalam perusahaan dengan jasa dari sumber asing manapun. Dalam beberapa kasus, hanya jasa impor dari perusahaan anak atau pemasok terkait yang termasuk dalam lingkup istilah ini. Barang menengah seperti komputer yang setengah selesai tidak masuk lingkup istilah ini.<ref>See "Appendix II: Definitions of Offshoring" in General Accounting Office: "International Trade: Current Government Data Provide Limited Insight into Offshoring of Services", September 2004. Imported intermediate goods are included in offshoring in "Swenson, D: "International Outsourcing", in ''[[The New Palgrave Dictionary of Economics]]'', 2008.</ref>
 
Alih keluar dapat dipandang dalam konteks produksi atau jasa. Setelah bergabung dengan [[Organisasi Perdagangan Dunia]] (WTO) tahun 2001, [[Republik Rakyat CinaTiongkok]] menjadi negara tujuan alih keluar produksi utama. Bidang industri lain yang dialihkan keluar adalah [[industri perangkat lunak]] sebagai bagian dari [[pengembangan perangkat lunak]] global dan perkembangan [[sistem informasi global]]. Karena kemajuan telekomunikasi meningkatkan kesempatan [[perdagangan jasa]], [[India]] menjadi negara terbesar yang menjadi tujuan alih keluar telekomunikasi.{{citation needed|date=July 2014}} Beberapa negara juga mulai dijadikan tujuan alih keluar.
 
Alasan ekonomi alih keluar adalah untuk mengurangi biaya (disebut [[arbitrase kerja]]) dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Lapangan pekerjaan bertambah di negara tujuan yang menyediakan barang atau jasa (umumnya negara berbiaya kerja rendah), namun berkurang di negara berbiaya kerja tinggi. Peningkatan biaya jaring pengaman pengangguran ditangani oleh pemerintah (pembayar pajak) di negara berbiaya tinggi atau perusahaan yang melakukan alih keluar. Eropa mengalami lebih sedikit alih keluar dibandingkan Amerika Serikat karena kebijakan yang membebankan lebih banyak biaya kepada perusahaan dan hambatan budaya.<ref name="economist.com">{{cite news|url=http://www.economist.com/news/special-report/21569567-european-jobs-are-not-coming-back-because-few-them-went-first-place-staying-put|title=Staying put. European jobs are not coming back because few of them went in the first place|date=January 2013|work=[[The Economist]]|accessdate=8 April 2014}}</ref>