Bahasa Gayo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: eo:Gaja lingvo
Fajriboy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
==Fungsi==
Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat komunikasi. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti yang disebutkan sebelumnya (Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul), namun perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Kedua, bahasa ini berfungsi sebagai bahasa pengantar terutama pada periode awal penyebaran Islam dan dalam dunia pendidikan. Dapat kita lihat pada saman, didong dan beberapa sastra lisan Gayo lainnya. Dengan demikian, proses peyampaian menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di kota Takengon sendiri, yang multietnis dan multikultural, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi. Ketiga, sebagai identitas; melalui bahasa, kita dapat mengetahui kepribadian, identitas dan budaya bangsa lain, begitu juga halnya dengan bahasa Gayo. Pada akhirnya, keberadaan bahasa menjadikan penuturnya bangga akan kepemilikan bahasa yang bersangkutan. Demikian halnya bagi orang Gayo, bahasa Gayo menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penuturnya.
 
==Contoh==
Percakapan perkenalan dalan bahasa Gayo
Bahasa Gayo = Bahasa Indonesia
 
Sahen Geralmu? = Sapa namamu?
Geralku Algayo = Namaku Algayo
Hana keber ? = Apa kabar?
Keber keroh = Kabar baik
Nge mangan ? = Sudah makan
Gerilen = Belum
I Gayo tareng isihen? = Di Gayo tinggal dimana?
Tareng i Pante Raya = Tinggal di pante raya
selohen enggeh ku umahku? = Kapan datang ke rumahku
Barek selo ike ara waktu = Kapan2 kalau ada waktu
nge mulo boh = Udah dulu ya
aq male ulak = Aq mau Pulang
 
==Bahasa Gayo “Hari Ini”==