Sadruddin Aga Khan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 28:
=== UNESCO ===
Pangeran Sadruddin bergabung dengan [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB]] ({{lang-en|United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization}}, disingkat UNESCO) pada 1958, dan menjadi Sekretaris Eksekutif untuk Komite Tindakan Internasional-nya untuk Pengurusan [[Nubia]] pada 1961. Inisiatif tersebut dibawa bersama dengan para arkeolog dari Eropa Timur dan barat pada puncak [[Perang Dingin]]. Pembangunan [[Bendungan Aswan]] mengancam harta karun [[Mesir kuno]] yang meliputi [[Abu Simbel]], kuil [[Philae]] dan Kalabsha, dan gereja-gereja Kristen di Nubia.<ref name="UnescoCourier1991"/><ref name="Guardian2003">{{cite news |url=http://www.guardian.co.uk/obituaries/story/0,3604,956084,00.html |title=Obituary: Prince Sadruddin Aga Khan |work=The Guardian |publisher=[[Guardian Media Group]] |date=15 May 2003 |accessdate=13 October 2010 }}</ref> Ia kemudian menyebutnya sebagai "salah satu prestasi besar UNESCO" karena memperjuangkan konteks sejarah dimana bangunan tersebut bertempat—dalam sebagian ketegangan yang terjadi di Timur Tengah dan Perang Dingin.<ref name="UnescoCourier1991"/>
 
===Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi===
Pangeran Sadruddin mulai menjadi Duta Khusus Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa ({{lang-en|United Nations High Commissioner for Refugees}}, disingkat UNHCR) pada 1959 dengan fokus pada Tahun Pengungsi Dunia (1959–1960).<ref>{{cite web |url=http://www.unhcr.org/4402ff2d2.html |title=Records of Prince Sadruddin Aga Khan – UNHCR Archives |format=PDF |accessdate=13 October 2010}}</ref> Inisiatif tersebut menjadi dikenal untuk ''Rencana Perangko''-nya, sebuah program [[filateli]] yang mengumpulkan dana melalui negara-negara anggota PBB, serta dukungan [[Kesatuan Pos Sedunia]]. Pada masa tersebut, sumber daya UNHCR umumnya berdokus pada mendukung para [[pengungsi]] yang melintas dari Eropa Timur.<ref name="UnescoCourier1991"/>
 
Pada Januari 1966, Pangeran Sadruddin dilantik menjadi Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi setelah menjabat selama tiga tahun sebagai Deputi Komisioner Tinggi. Pada usia 33 tahun, ia menjadi orang termuda yang memimpin UNHCR.<ref name="UNNews2003"/> Selama dua belas tahun berikutnya, ia memimpin agensi pengungsi PBB melalui salah satu periode tersulitnya, mengurusi tanggapan internasional terhadap [[Perang Pembebasan Bangladesh|krisis Bangladesh 1971]] yang menimpa {{Nowrap|10 juta}} orang, [[Genosida Burundi (1972)|eksodus 1972]] ratusan ribu [[Hutus]] dari Burundi ke Tanzania, dan tragedi [[orang perahu Vietnam]] pada pertengahan 1970an. Pada 1972, Pangeran Sadruddin memainkan peran penting dalam menemukan tempat tinggal baru bagi sepuluh ribu [[Pengusiran orang Asia di Uganda pada 1972|orang Asia Selatan yang diusir]] dari Uganda oleh [[Idi Amin]].<ref name="UNNews2003"/>
 
Keputusan Pangeran Sadruddin tidak mendiskriminasi antara pengungsi [[Dunia Ketiga]] dan Eropa dalam membantu UNHCR untuk membuat keputusan dalam menempatkan orang-orang terusir di dunia. Pada 1950an, antara i200,000 dan 300,000 pengungsi Eropa meminta bantuan. Pada 1970an, masalah pengungsi Eropa sebagian besar terselesaikan, namun digantikan oleh jutaan orang terusir di Dunia Ketiga. Ia mengalihkan mandat UNHCR dari fokus aslinya di Eropa Timur, ke arah para pengungsi dari teritorial Palestina, Vietnam, Angola dan Aljazair.<ref name="UNNews2003">{{cite news |url=http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=7056&Cr=refugees&Cr1=&Kw1=aga+khan&Kw2=&Kw3= |title=Former UN refugee agency chief Sadruddin Aga Khan dies |publisher=UN News Centre |date=13 May 2003 |accessdate=13 October 2010}}</ref> Karena skala dan kompeksitas masalah pengungsi masih meningkat, UNHCR dan komunitas besar internasional berupaya untuk beradaptasi.<ref name="UnescoCourier1991"/> Pada akhir 1977 saat ia memilih untuk turun jabatan, ia menjadi Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi yang paling lama menjabat.<ref name="SydneyHerald2003">{{cite news |url=http://www.smh.com.au/articles/2003/06/15/1055615679497.html |title=Genial diplomat shone under fire |work=The Sydney Morning Herald |date=16 June 2003 |accessdate=13 October 2010 | publisher=[[Fairfax Media]]}}</ref> Ia masih memegang berbagai layanan yang berkaitan dengan situasi kemanusiaan atas perantaraan PBB.
 
==Referensi==