Monumen MBO DPRI SK: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan artikel baru tentang Monumen MBO DPRI SK
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
penambahan foto dan koordinat
Baris 1:
{{Infobox building|name=Monumen MBO DPRI Sunda Kecil|image=[[Berkas:Monumen_MBO_DPRI_SK.jpeg|300px|]]|caption=Monumen MBO DPRI SK|location=[[Bali]], [[Indonesia]]|address=Munduk Malang, Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur, [[Kabupaten Tabanan]]|coordinates={{coord|-8.451204|115.079943}}|building_type=Monumen}}
 
Monumen MBO DPRI SK (Markas Besar Oemoem Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil) adalah sebuah monumen areal bekas markas utama dari pasukan DPRI resimen Sunda Kecil yang dipimpin oleh [[I Gusti Ngurah Rai|Letkol I Gusti Ngurah Rai]]. MBO DPRI [[Kepulauan Nusa Tenggara|Sunda Kecil]] merupakan cikal bakal berdirinya Kodam IX/Udayana yang berkedudukan di Kota Denpasar. Monumen ini terletak di Banjar Munduk Malang, Desa Dalang, Kecamatan [[Selemadeg Timur, Tabanan|Selemadeg Timur]], [[Kabupaten Tabanan]], Provinsi [[Bali]].
 
== Sejarah ==
Pada tanggal 23 Agustus 1945 diumumkan oleh Presiden RI [[Soekarno|Ir. Soekarno]] tentang pembentukan [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) disertai seruan kepada para mantan Pembela Tanah Air (PETA), para mantan ''Parayoda, Heiho, Kaigun Heiho'' dan para pemuda lainnya untuk sementara bekerja di dalam BKR. Pada masa tersebut, di Bali dibentuk pula badan-badan perjuangan lainnya seperti Pemuda Republik Indonesia (PRI) di Denpasar dan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) di [[Singaraja (kota)|Singaraja]]. Kedua badan perjuangan ini memiliki tekad yang sama, yakni membela dan mempertahankan Negara Proklamasi 17 Agustus 1945, yang berdasarkan [[Pancasila|Pancasila.]]
 
Dalam upaya menindaklanjuti Maklumat Pemerintah RI tanggal 5 Oktober 1945, tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), maka pada tanggal 1 Nopember 1945 bertempat di Kantor Gubernur Sunda Kecil di Singaraja, diadakan rapat dengan acara pokok membentuk TKR Sunda Kecil. Rapat tersebut dipimpin oleh Gubernur Sunda Kecil I Gusti Ketut Pudja, dihadiri oleh Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) Sunda Kecil Ida Bagus Putra Manuaba, pimpinan badan-badan perjuangan dan dewan raja-raja di Bali. Dalam rapat tersebut, terpilih secara aklamasi I Gusti Ngurah Rai sebagai pucuk pimpinan atau pimpinan tertinggi TKR Sunda Kecil dengan pangkat mayor. Berbarengan dengan itu, ditetapkan pula anggota stafnya I Gusti Bagus Putu Wisnu, I Wayan Ledang dan lain-lain.