Batuan karbonat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k clean up, replaced: diantara → di antara, diatas → di atas, didalam → di dalam, removed underlinked tag |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 4:
<br />
'''''Batuan karbonat''''' adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50% yang tersusun atas partikel karbonat [[klastik]] yang tersemenkan. Batuan karbonat tidak hanya terdiri atas batugamping namun juga termasuk batuan lain yang memiliki kandungan karbonat berupa mineral karbonat lebih dari 50%.<br />
Batu karbonat pasti akan mengalami proses [[diagenesis]]. Proses diagenesis merupakan perubahan yang terjadi pada sedimen secara alami, sejak proses pengendapan awal hingga batas
=== DIAGENESIS BATUAN KARBONAT ===
Baris 16:
[[Dolomitisasi]] adalah perubahan limestone secara parsial maupun keseluruhan menjadi dolomit. Dolomit mempunyai komposisi CaMg(CO3) 2 dan secara kristalografi serupa dengan kalsit, namun lebih besar densitasnya, sukar larut dalam air, dan lebih mudah patah ([[brittle]]). Secara umum, dolomit lebih ''porous'' dan ''permeable'' dibandingkan batugamping. Saat sedimen terakumulasi, mineral yang kurang stabil mengkristal kembali atau terjadi rekristalisasi, menjadi yang lebih stabil. Proses ini umumnya terjadi pada batu gamping terumbu yang porous. Mineral aragonite (bahan struktur koral hidup), lama-kelamaan berekristalisasi menjadi bentuk polimorfnya, kalsit.
* '''Aktivitas Mikroba''' ''([[Microbial Activity]])''
Aktifitas [[organisme]] terjadi pada awal proses diagenesis segera setelah material sedimen mengalami pengendapan. Aktifitas organisme akan mempercepat atau memacu terjadi proses diagenesis lainnya. Organisme yang menyebabkan proses ini dapat merupakan organisme yang sangat kecil (mikrobia) dimana aktifitas jasad renik sangat berhubungan dengan proses dekomposisi material organik. Proses dekomposisi material organik akan mempengaruhi pH sehingga mempercepat terjadinya reaksi kimia dengan mineral penyusun sedimen.
* '''Kompaksi Mekanik''' ''([[Mechanical Compaction]])''
Proses kompaksi pada umumnya terjadi akibat terbebaninya lapisan akibat [[sedimen]] yang berada di atasnya, sehingga menyebabkan hubungan antar butir menjadi lebih dekat dan juga air yang terkandung dalam pori-pori lapisan tertekan keluar. Kompaksi ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor tekanan. Dengan demikian volume batuan sedimen yang terbentuk menjadi lebih kecil, namun sangat kompak. Kompaksi merupakan proses penyusunan kembali butiran sedimen sehingga menghasilkan hubungan antara butiran yang lebih rapat. Hasil dari proses kompaksi adalah penurunan porositas dan permeablitas sedimen, pengeluaran fluida dan pori antara butiran serta penipisan perlapisan.
|