Kesawan, Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k sdkt merapikan |
|||
Baris 6:
Sebelum [[1880]] Kampung Kesawan dihuni oleh orang-orang [[Suku Melayu|Melayu]], namun kemudian orang-orang [[Tionghoa]] dari [[Malaka]] dan [[Tiongkok]] datang dan menetap di daerah ini sehingga Kesawan menjadi sebuah [[Pecinan]]. Setelah kebakaran besar melalap rumah-rumah kayu di Kesawan pada tahun [[1889]], para warga Tionghoa lalu mulai mendirikan [[ruko|ruko-ruko]] dua lantai yang sebagian masih tersisa hingga kini.
Beberapa bangunan bersejarah yang pernah/masih eksis di daerah ini:
* kantor ''Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij''
* [[Hotel De Boer|Hotel Natour Dharma Deli]] (dulu hotel De Boer)
* Gedung ''South East Asia Bank''
* [[Kantor Pos Besar Medan]]
* [[Stasiun Medan|Gedung Stasiun Kereta Api]], kini telah dibangun jalur khusus kereta api
* Titi Gantung
* Gedung [[Bank Modern]] (dulunya kantor perwakilan Stork)
* rumah [[Tjong A Fie]]
Baris 25 ⟶ 22:
* Gedung Balai Kota Lama
* Bank Indonesia
* Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan
* Gedung Warenhuis/Gedung AMPI
|