Lanskap kultur Provinsi Bali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan gambar
k penambahan embedded
Baris 10:
| Session = ke-36
| Link = http://whc.unesco.org/en/list/1194
|caption=Sawah Terasering di Jatiluwih}}|embedded={{designation list | embed=yes
| designation1 = WHS
| designation1_date = 2012 <small>(sesi ke- [[World Heritage Committee|36]])</small>
| designation1_type = Budaya
| designation1_criteria = ii, iii, v, vi
| designation1_number = [http://whc.unesco.org/en/list/1194 1194]
| designation1_free1name = Negara
| designation1_free1value = Indonesia
|
}}}}
'''Lanskap kultur Provinsi Bali''' merupakan sebuah [[lanskap]] yang berada di [[Provinsi Bali]], yang terdiri dari [[pedesaan]] dan [[sawah|sawah bertingkat]] [[Jatiluwih, Penebel, Tabanan|Jatiluwih]] dengan sistem [[subak]], [[pura]], dan [[candi]] yang berada di sana. Lanskap kultur Provinsi Bali adalah entitas yang unik yang terlaksana dari [[Filsafat]] [[Bali]] yang unik, [[Tri Hita Karana]]. Pada dasarnya, filosofi ini menegaskan bahwa [[Bahagia|kebahagiaan]], [[Makmur|kemakmuran]], dan [[Damai|kedamaian]] hanya dapat tercapai jika [[Tuhan]], [[Manusia]], dan [[Alam]] hidup dalam [[Harmoni]]. Aturan filosofi ini merupakan contoh hubungan [[harmonis]] luar biasa antara [[supranatural]] (Tuhan), [[manusia]], dan [[alam]]. Beberapa [[Pura]] yang menjadi ciri khas [[pemandangan]] dan [[upacara]] yang dilakukan di sana merupakan wujud keinginan [[suku Bali|masyarakat Bali]] untuk mencari hubungan yang harmonis dengan Tuhan. Sosio-organisasi keagamaan yang bertanggung jawab menjaga [[lanskap]], termasuk [[organisasi]] irigasi [[Subak]], adalah wahana untuk menjaga hubungan yang baik di antara umat manusia. Sementara itu, bagaimana membangun Bali, seperti memilih lokasi kuil dan desainnya, membangun fasilitas irigasi, dan membuat teras-teras sawah, menunjukkan komitmen untuk menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan.