Quanzhou: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
Pada tahun 700 kota Wurongzhou didirikan, namun nama Quanzhou baru diberikan secara resmi pada tahun 711, tahun ke-2 masa pemerintahan [[Jingyun dari Dinasti Tang|Jingyun]] dari [[Dinasti Tang]].<ref name="choanchew-britannica"/><ref name="choanchew-chinavista"/> Pusat pemerintahan Quanzhou terbentuk pada tahun 718 bernama Jinjiang.<ref name="choanchew-britannica"/> Pada periode Tang inilah, Quanzhou mulai berkembang menjadi kota pelabuhan besar sekaligus pusat perdagangan dengan bangsa asing di Tiongkok, disamping [[Kanton]]. Dari abad ke-10, Quanzhou terus berkembang menjadi pusat perdagangan, mulai dari periode kekuasaan [[Kerajaan Min]] (909-960) hingga zaman Song (960-1279). Pelabuhan Kanton lama kelamaan mulai ditinggalkan oleh para pedagang asing karena masalah korupsi dan perang, kemudian pada akhirnya mereka mulai beralih ke pelabuhan Quanzhou yang lebih stabil. Selain itu pusat produksi kain sutra Tiongkok di [[Hangzhou]] semasa era [[Song Selatan]], terletak tak begitu jauh dari Quanzhou. Pada periode Song, tercatat 50 negara yang berdagang dengan Tiongkok.<ref name="quanzhou-world-famous-cargo">{{en}}[http://www.globaltimes.cn/content/753787.shtml Quanzhou: World-Famous Cargo Hold in the History], ''globaltimes.cn''. 2016-09-09</ref> Namun, Quanzhou mencapai zaman keemasannya pada zaman [[Dinasti Yuan]], kira-kira pada abad ke-13. Saat itu hubungan dagang dengan asing telah meningkat menjadi 98 negara.<ref name="quanzhou-world-famous-cargo"/> Quanzhou berpenduduk 500.000 jiwa yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa.<ref name="choanchew-AMOYMAGIC"/> Banyak [[Orang Persia]] dan Arab yang tinggal di Quanzhou, bahkan memiliki tentara mereka sendiri.<ref name="quanzhou-intro"/> Ratusan kapal besar dan kecil berlabuh di pelabuhannya. Marco Polo berlayar dari Quanzhou untuk kembali ke negerinya menuliskan bahwa Quanzhou dapat disamakan dengan [[Iskandariah]] sebagai salah satu kota pelabuhan terbesar di dunia pada saat itu.<ref name="choanchew-AMOYMAGIC"/><ref name="quanzhou-world-famous-cargo"/>
 
Terjadi pemberontakan terhadap pemerintahan Mongol pada akhir abad ke-13 yang menyebabkan mulai mundurnya perdagangan.<ref name="quanzhou-intro"/> Quanzhou ditingkatkan statusnya menjadi Prefektur Quanzhou dari periode [[Dinasti Ming]] (1368–1644) hingga [[Dinasti Qing|Qing]] (1644–1911/12).<ref name="choanchew-britannica"/> Namun, pada awal abad ke-15, pengaruh Quanzhou mulai menurun seiring adanya larangan dari Ming untuk berdagang dengan negara lain ([[haijin]]) disamping maraknya serangan [[bajak laut Jepang]]. Hubungan dagang secara diam-diam dialihkan ke [[Pelabuhan Yuegang]] di Zhangzhou.<ref name="zhangzhou-maritimesilkroute">{{en}}[http://www.chinahighlights.com/travelguide/maritime-silk-road.htm Maritime Silk Road], ''chinahighlights.com''. 2016-08-30</ref> Masalah lainnya adalah pelabuhan Quanzhou perlahan-lahan mengalami pendangkalan. Pada abad ke-17, kota-kota di sekitar seperti [[Fuzhou]] dan [[Xiamen]] mulai tumbuh pesat dan menyainginya sebagai kota dagang. PerannyaKelesuan semakinekonomi menurun,memaksa sebagianmencari besarpenghidupan hubungandimana-mana.<ref dagangname="quanzhou-review">{{en}}[http://www.bjreview.com.cn/culture/txt/2015-02/02/content_666902.htm dilakukan denganRevisiting [[Taiwan]Quanzhou's Cultural Heritage], ''bjreview.com.cn''. Banyak2016-09-09</ref> Akibatnya, banyak orang-orang Quanzhou yang pindah ke Taiwan dan [[Asia Tenggara]].<ref name="quanzhou-review"/>
 
Pada tahun 1911, di bawah kekuasaan [[Republik Tiongkok]], status prefektur diganti lagi dengan nama lama Jinjiang menjadi Kabupaten Jinjiang. Pada tahun 1951, Quanzhou diresmikan sebagai kota, seluruh Kabupaten Jinjiang dimerger ke dalamnya. Administrasi Kabupaten Jinjiang dipindahkan ke sebelah selatan [[Sungai Pujiang]], setelah itu dinamakan kembali menjadi [[Kota Jinjiang]], masih di dalam wilayah Quanzhou.<ref name="choanchew-britannica"/>
Baris 49:
 
==Budaya dan bahasa==
 
Pada masa lalu, perannya sebagai kota dagang internasional menyebabkan banyak orang asing yang tinggal di Quanzhou, bahkan kawin campur dengan orang Tionghoa.<ref name="choanchew-chinavista"/><ref name="choanchew-AMOYMAGIC"/> Kota ini adalah "melting pot" terbesar di Asia pada masa jayanya. Orang-orang dari berbagai bangsa membangun tempat peribadatan agama dan pemakaman khusus untuk mereka. Bangunan-bangunanBerbagai Tionghoapeninggalan khasbudaya bangsa asing hingga kini masih dapat dijumpai di Quanzhou memperlihatkanantara adanyalain pengaruhkuil TangBuddha, Tao, Hindu, Nestoria, Manniis, Yahudi, Katolik, dan SongIslam.<ref name="quanzhou-review"/>
 
Bangunan-bangunan Tionghoa khas Quanzhou memperlihatkan adanya pengaruh Tang dan Song.
 
 
==Ekonomi==
Baris 86 ⟶ 90:
== Referensi ==
{{reflist}}
* Brown, Bill (2004). ''Mystic Quanzhou: City of Light''. Xiamen, China: Xiamen University Press.
(dalam bahasa Inggris)
 
== Pranala luar ==