Bahasa Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 3:
|states=[[Jawa]] ([[Indonesia]]), [[Suriname]], [[Kaledonia Baru]]
|region=[[Jawa]]
|speakers=80 –100–100 juta|rank=11
|family=[[Austronesia]]<br />
&nbsp;[[Melayu-Polinesia]]<br />
&nbsp;&nbsp;[[Melayu-Polinesia Barat]]<br />
&nbsp;&nbsp;&nbsp;[[Sundik]]<br />
&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;'''Bahasa Jawa'''
|nation=[[Hindia Belanda]] (hingga [[1942]])
Baris 14:
'''Bahasa Jawa''' adalah bahasa yang digunakan penduduk [[suku Jawa|suku bangsa Jawa]] terutama di beberapa bagian [[Banten]] terutama di [[kabupaten Serang]] dan [[kabupaten Tangerang|Tangerang]], [[Jawa Barat]] khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara [[kabupaten Karawang|Karawang]], [[kabupaten Subang|Subang]], [[kabupaten Indramayu|Indramayu]] dan [[kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Tengah]] & [[Jawa Timur]] di Indonesia.
 
== Penyebaran Bahasa Jawa ==
 
Penduduk Jawa yang berpindah ke Malaysia turut membawa bahasa dan kebudayaan Jawa ke [[Malaysia]], sehingga terdapat kawasan pemukiman mereka yang dikenal dengan nama kampung Jawa, padang Jawa. Di samping itu, masyarakat pengguna Bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik [[Indonesia]]. Kawasan-kawasan luar Jawa yang didominasi etnis Jawa atau dalam persentase yang cukup signifikan adalah : [[Lampung]] (61%), [[Bengkulu]] (25%), [[Sumatra Utara]] (antara 15%-25%). Khusus masyarakat Jawa di [[Sumatra Utara]] ini, mereka merupakan keturunan para kuli kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan tembakau, khususnya di wilayah [[Deli]] sehingga kerap disebut sebagai ''Jawa Deli'' atau ''Pujakesuma'' (Putra Jawa Kelahiran Sumatera). Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain disebarkan melalui program [[transmigrasi]] yang diselenggarakan semenjak jaman penjajahan Belanda.
Baris 20:
Selain di kawasan [[Nusantara]] ataupun Malaysia. Masyarakat Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di [[Suriname]], yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di [[Kaledonia Baru]] bahkan sampai kawasan [[Aruba]] dan [[Curacao]] serta [[Belanda]]. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah [[Guyana Perancis]] dan [[Venezuela]].
 
== Fonologi ==
Dialek baku bahasa Jawa, yaitu yang didasarkan pada dialek Jawa Tengah, terutama dari sekitar kota [[Surakarta]] dan [[Yogyakarta]] memiliki [[fonem]]-fonem berikut:
 
Baris 36:
|-
| {{IPA|e}}
| {{IPA|&#x0259;ə}}
| {{IPA|o}}
|-
| {{IPA|(&#x025b;ɛ)}}
| &nbsp;
| {{IPA|(&#x0254;ɔ)}}
|-
| &nbsp;
Baris 52:
'''Konsonan:'''
{| {{prettytable}}
|<br />
| <b>Labial</b>
| <b>Dental</b>
Baris 64:
| p b
| t d
| <br />
| {{IPA|&#x0288;ʈ}} {{IPA|&#x0256;ɖ}}
| {{IPA|t&#x0283;}} {{IPA|d&#x0292;}}
| k g
| ʔ
| &#x0294;
|-
| Frikatif
Baris 74:
| &nbsp;
| s
| ({{IPA|&#x0282;ʂ}})
| &nbsp;
| &nbsp;
Baris 91:
| m
| n
| <br />
| ({{IPA|&#x0273;ɳ}})
| {{IPA|&#x0272;ɲ}}
| {{IPA|&#x014b;ŋ}}
| &nbsp;
|}
Baris 101:
''Perhatian:'' Fonem-fonem antara tanda kurung merupakan alofon.
 
=== Penjelasan Vokal: ===
Tekanan kata (''stress'') direalisasikan pada suku kata kedua dari belakang, kecuali apabila sukukata memiliki sebuah pepet sebagai vokal. Pada kasus seperti ini, tekanan kata jatuh pada sukukata terakhir, meskipun sukukata terakhir juga memuat pepet. Apabila sebuah kata sudah diimbuhi dengan afiks, tekanan kata tetap mengikuti tekanan kata kata dasar.
Contoh: /jaran/ (kuda) dilafazkan sebagai [j'aran] dan /pajaranan/ (tempat kuda) dilafazkan sebagai [paj'aranan].
Baris 120:
Contoh: /loro/ dilafazkan sebagai [l'oro] , tetapi /boloŋ/ dilafazkan sebagai [b'ɔlɔŋ].
 
=== Penjelasan Konsonan: ===
Fonem /k/ memiliki sebuah [[alofon]]. Pada posisi terakhir, dilafazkan sebagai [ʔ]. Sedangkan pada posisi tengah dan awal tetap sebagai [k].
 
Baris 129:
Contoh: /warsa/ dilafazkan sebagai [w'arʂɔ], lalu /esʈi/ dilafazkan sebagai [ʔ'eʂʈi].
 
=== Fonotaktik ===
Dalam bahasa Jawa baku, sebuah sukukata bisa memiliki bentuk seperti berikut:
(n)-K<sub>1</sub>-(l)-V-K<sub>2</sub>.
Baris 147:
*njlen
 
== Dialek-Dialek Bahasa Jawa ==
 
Bahasa Jawa pada dasarnya terbagi atas dua klasifikasi dialek, yakni :
Baris 201:
Kedua dialek terakhir digunakan di kalangan keluarga [[Kraton]] dan sulit dipahami oleh orang Jawa kebanyakan.-->
 
== Bilangan dalam bahasa Jawa ==
Bila dibandingkan dengan [[bahasa Melayu]] atau [[bahasa Indonesia|Indonesia]], bahasa Jawa memiliki system bilangan yang agak rumit.
 
Baris 322:
|}
 
=== Fraksi ===
*1/2 setengah, separo, sepalih (Krama)
*1/4 saprapat, seprasekawan (Krama)
Baris 328:
*1,5 karo tengah, kalih tengah (Krama)
 
== Perbedaan gaya dalam bahasa Jawa ==
Bahasa Jawa adalah bahasa yang membedakan gaya bahasa secara sosial menjadi tiga tingkatan, yaitu: [[ngoko]], [[madya]] dan [[krama]]. Selain itu dikenal pula apa yang disebut kata-kata honorifik untuk merendahkan diri dan meninggikan lawan bicara. Kata-kata ini disebut kata-kata krama andhap dan krama inggil. Bahasa-bahasa lain yang juga membedakan gaya-gaya bahasa adalah bahasa Sunda, bahasa Madura dan bahasa Bali. Di bawah ini disajikan contoh sebuah kalimat dalam beberapa gaya bahasa yang berbeda-beda ini.
 
Baris 346:
Namun harus diakui bahwa tidak semua penutur bahasa Jawa mengenal semuanya. Biasanya mereka hanya mengenal ''ngoko'' dan sejenis ''madya''.
 
== Catatan kaki ==
<references />
 
== Lihat pula ==
{{InterWiki|code=jv}}
* [[Jawanisme]]
* [[Sastra Jawa]]
 
{{DEFAULTSORT:Jawa, Bahasa}}
 
[[kategori:Bahasa Jawa|*]]
[[kategoriKategori:Bahasa Jawa|*]]
[[Kategori:Jawa]]
[[kategoriKategori:Bahasa Austronesia]]
 
[[af:Javaans]]