Bahasa Weda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Mengubah: da:Vedisk |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 17:
'''Bahasa Sanskerta Weda''' atau disingkat sebagai bahasa Weda adalah bahasa yang dipergunakan di dalam kitab suci [[Weda]], teks-teks suci awal dari [[India]]. Teks Weda yang paling awal yaitu [[Rgweda|Ṛgweda]], diperkirakan ditulis pada [[milennium ke-2 SM]], dan penggunaan bahasa Weda dilaksanakan sampai kurang lebih tahun [[500 SM]], ketika '''[[bahasa Sanskerta|bahasa Sanskerta Klasik]]''' yang dikodifikasikan [[Panini]] mulai muncul.
Bentuk Weda dari bahasa Sanskerta adalah sebuah turunan dekat bahasa [[Proto-Indo-Iran]], dan masih lumayan mirip (dengan selisih kurang lebih 1.500 tahun) dari [[bahasa Proto-Indo-Europa]], bentuk bahasa yang direkonstruksi dari semua [[bahasa Indo-Eropa]]. Bahasa Weda adalah bahasa tertua yang masih diketemukan dari cabang [[bahasa Indo-Iran]] dari [[rumpun bahasa]] Indo-Eropa. Bahasa ini masih sangat dekat dengan [[bahasa Avesta]], bahasa suci agama [[Zoroastrianisme]]. Kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-bahasa yang lebih mutakhir dari Eropa seperti [[bahasa Yunani]], [[bahasa Latin]] dan [[bahasa Inggris]] bisa dilihat dalam kata-kata berikut: Ing. <i>mother</i> /Skt.
Sebuah persamaan menarik lain bisa diketemukan dari kata Sanskerta dan [[bahasa Persia|Persia]] berikut ''sthaan'' dan ''staan'' yang artinya adalah “tanah” atau “negara” (berkerabat dengan kata Inggris ''to stand'' yang artinya "berdiri").
== Sejarah ==
Lima tahap berbeda bisa dibedakan dalam perkembangan bahasa Weda.
#Rgweda. Kitab [[Rgweda]] mengandung paling banyak bentuk arkhais dari semua teks-teks Weda dan masih pula banyak mengandung unsur-unsur bersama [[bahasa Indo-Iran]] baik dalam bentuk bahasa maupun isi teks, yang tidak diketemukan dalam teks-teks Weda lainnya. Kecuali beberapa bagiannya, (buku ke-1 sampai ke-10), diperkirakan kitab Rgweda sudah selesai ditulis pada tahun [[1500 SM]].
#Bahasa Mantra. Periode ini mencakup baik mantra maupun bahasa [[prosa]] dalam kitab [[Atharwaweda]] (Paippalada dan Shaunakiya), Rgweda [[Khilani]], [[Samaweda]] Samhita (yang mengandung kurang lebih 75 mantra yang tidak ada dalam kitab Rgweda), dan mantra-mantra [[Yajurweda]]. Teks-teks ini sebagian besar diambil dari Rgweda, namun sudah banyak berubah, baik dari segi linguistik maupun tafsirnya. Beberapa perubahan penting termasuk berubahnya kata ''
#Teks prosa Samhita. Periode ini memiliki ciri khas munculnya pengkoleksian dan kodifikasi kanon Weda. Sebuah perubahan linguistik penting ialah menghilangnya [[injunktivus]] nd dalam modus-modus [[aoristus]]. Bahagian komentar [[Yajurweda]] (MS, KS) termasuk pada periode ini.
#Teks prosa Brahmana. Teks-teks [[Brahmanas]] sendiri dari Catur Weda termasuk periode ini, begitu pula [[Upanishad]] yang tertua (BAU, ChU, JUB).
Baris 31:
Sekitar tahun 500 SM faktor-faktor budaya, politik dan linguistik memberikan sumbangan dalam mengakhiri periode Weda. Kodifikasi ritus-ritus Weda mencapai puncaknya, dan gerakan-gerakan tandingan seperti [[Wedanta]] dan bentuk-bentuk awal [[agama Buddha]], yang lebih suka menggunakan bahasa rakyat [[bahasa Pali|Pali]] daripada bahasa Sanskerta dalam menuliskan teks-teks mereka, mulai muncul. Raja [[Darius I dari Persia]] menginvasi lembah [[sungai Indus]] dan pusat kekuasaan politik di India mulai pindah ke arah timur, ke sekitar [[sungai Gangga]].
== Tatabahasa ==
Bahasa Weda memiliki sebuah bunyi frikatif labial {{IPA|[f]}}, yang disebut ''upadhmaniya'', dan sebuah frikatif velar {{IPA|[x]}}, yang disebut ''jihwamuliya''. Kedua-duanya merupaka [[alofon]] daripada [[wisarga]]: upadhmaniya muncul sebelum ''p'' dan ''ph'', jihwamuliya sebelum ''k'' dan ''kh''. Bahasa Weda juga memiliki huruf khusus
Bahasa Weda merupakan bahasa yang memiliki <i>[[pitch accent]]</i> (Indonesia ?). Karena sejumlah kecil kata-kata menurut pelafazan Weda mengandung apa yang disebut swarita mandiri pada sebuah vokal pendek, maka bisa dikatakan bahwa bahasa Weda “mutakhir” adalah sebuah [[nada (linguistik)|bahasa nada]] secara marginal. Namun harap diperhatikan bahwa pada versi-versi [[Rgweda]] yang telah direkonstruksi secara [[metrum|metrik]], hampir semua sukukata yang mengandung swarita harus dikembalikan kepada sebuah sekuensi dua sukukata di mana yang pertama mengandung sebuah [[anuswara|
Selain itu bahasa Weda memiliki bentuk [[subjunktivus]],
Dasar ''i''-panjang membedakan [[infleksi Dewi]] dan [[infleksi Wrkis]], sebuah pembedaan yang sudah hilang pada bahasa Sansekerta Klasik.
== Lihat pula ==
*[[Budaya Weda]]
|