Suku Dayak Banyadu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Paragraf |
||
Baris 27:
|}
Suku '''Dayak Banyadu''' atau '''Dayak Banyuke''' adalah salahsatu sub-suku Dayak yang mendiami kawasan Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Istilah "Suku '''Dayak Banyadu'''" diambil dari istilah dalam bahasa mereka sendiri yaitu asal kata " '''Nyadu'''" yang artinya " '''Tidak'''" kata ini digunakan sebagai istilah pembeda dialek dengan dialek Dayak lainnya, sementara istilah "'''Dayak Banyuke'''" diambil dari nama Bandong (Pusat pemerintahan) orang Banyadu Jaman dulu yang pada saat ini hanya berupa sebuah kampung yang terletak di desa
Dayak Banyadu sendiri merupakan subsuku Dayak yang terbentuk dari percampuran antara Dayak Bidayuh yang telah berbahasa Bakati dengan Dayak Kanayatn. Hal ini dapat ditelusuri dari kosakata dalam bahasa mereka. Sebagian kosakata bahasa Banyadu merupakan kosakata Dayak Bakati dan sebagian lagi adalah kosakata Dayak Kanayatn.
Nenek moyang Dayak Banyadu yang berasal dari Dayak Bidayuh sungkung adalah Salutok Salunukng. Dahulu keturunan Salutok Salunukng berasimilasi dengan keturunan adiknya, yaitu keturunan Buta' Sabangam yang merupakan nenek moyang Dayak Bakati. Namun kemudian anak cucu mereka ini berasimilasi lagi dengan warga Dayak Kanayatn yaitu dari anak cucu Kakek Lubiz. Campuran masyarakat Dayak Bidayuh yang telah berbahasa Dayak Bakati dan warga Dayak Kanayatn itulah yang akhirnya membentuk masyarakat Dayak Banyadu Modern.
Masyarakat Dayak Banyadu banyak bermukim di daerah kecamatan Banyuke hulu, Banyuke Darit, Meranti, dan di kecamatan Ngabang, di Kota Ngabang Kabupaten Landak serta di kecamatan Teriak,di kota Bengkayang, di beberapa desa di kecamatan Samalantan dan di desa-desa transmigrasi di seluruh Kabupaten Bengkayang serta di Kecamatan Tayan Hulu, kota Sosok, dan Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau Kapuas dan juga terdapat di Taiwan (China Taipei). Keturunan Dayak Banyadu yang terdapat di Taiwan Juga berasal dari Kalimantan Barat, nenek moyang orang Banyadu yang pergi ke Taiwan tersebut membawaserta anak dan istrinya, mereka berangkat bersama sejumlah orang Tionghoa Kalimantan barat yang diangkut dengan sejumlah kapal laut oleh tentara VOC Belanda kuranglebih telah 400 tahun yang lalu, dan di pekerjakan di perkebunan milik VOC di Taiwan.
Baris 59 ⟶ 62:
* Suprianto,SH. politisi
* Cahya Tanus, SH
* P.A. Simu, tokoh masyarakat dan politisi
* Irjen Pol. Dinar (asal Kampet), mantan Kapolda Kalteng
|