Spirulina (suplemen tambahan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: minor cosmetic change |
Menambahkan tentang alternatif bahan pokok selain beras digantikan oleh tepung sprirulina |
||
Baris 17:
'''Spirulina''' adalah nama bagi satu bentuk makanan tambahan yang mirip kepada [[Chlorella]] dan [[Aphanizomenon flos-aquae]] (Alga Biru Hijau). Spirulina wujud dalam dua jenis spesis [[cyanobacteria]]: ''Arthrospira platensis'', dan ''Arthrospira maxima''. Keduanya serta juga spesies ''Arthrospira'' yang lain pernah diklasifikasikan dalam genus [[Spirulina (genus)|''Spirulina'']]. Kini, terdapat persetujuan bahawa mereka adalah dari jenis genus berbeda, dan spesis makanan yang tergolong dalam kumpulan ''Arthrospira''; walau bagaimanapun, istilah Spirulina yang lama masih lagi sering digunakan. Spirulina terdapat di berbagai belahan dunia, dan sering digunakan sebagai [[makanan tambahan]] serta sebagai [[makanan lengkap]] dan diproduksi dalam bentuk tablet, kepingan, serbuk dan juga cairan. Spirulina juga digunakan sebagai [[makanan binatang]] tambahan untuk industri [[akuakultur]], [[akuarium]] dan [[ternakan ayam]].
<ref name="vonshak">Vonshak, A. (ed.). ''Spirulina platensis (Arthrospira): Physiology, Cell-biology and Biotechnology.'' London: Taylor & Francis, 1997.</ref>
Sprirulina sebagai Ketahanan dan kemandirian pangan menjadi salah program penting Pemerintah Indonesia. Selain permasalahan bahan pangan pokok sumber karbohidrat, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB bekerjasama dengan Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB melakukan penelitian tentang diversifikasi produk pangan biskuit yang berbasis sumber karbohidrat lokal (sagu), konsentrat protein ikan dan Spirulina. Tim peneliti yaitu Prof. Dr. Joko Santoso, Dr. Wini Trilaksani dan Dr. Iriani Setyaningsih memberikan sentuhan perbaikan agar produk pangan biskuit Spirulina tersebut dapat digunakan masyarakat di pulau-pulau terluar. Formula yang dihasilkan dalam biskuit Sprirulina ini, diharapkan dapat ikut serta menyukseskan program ketahanan dan kemandirian pangan terutama bagi masyarakat di pulau-pulau terluar.<ref>{{Cite web|url=http://pkspl.ipb.ac.id/berita-biskuit-spirulina-harapan-ketahanan-pangan-di-pulau-terluar.html|title=Biskuit Spirulina, Harapan Ketahanan Pangan di Pulau Terluar|last=Santoso|first=Joko|last2=Trilaksani|first2=Wini|date=|website=|publisher=|access-date=20 September 2016|last3=Setyaningsih|first3=Iriani}}</ref>
== Rujukan ==
|