Kuil Kaiyuan Quanzhou: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
==Sejarah==
Kuil Kaiyuan generasi pertama didirikan pada [[Dinasti Tang|Zaman Tang]] (618-907), tepatnya pada masa pemerintahan Maharani [[Wu Zetian]]. Pada periode-periode berikutnya, [[Dinasti Song]] (960-1279), [[Dinasti Yuan|Yuan]] (1271-1368), [[Dinasti Ming|Ming]] (1368-1644), [[Dinasti Qing|Qing]] (1644-1911) ikut berkontribusi membangun dan merenovasi kuil ini. Namun bagian-bagian utama kuil yang ada saat ini merupakan hasil pembangunan dari periode Ming. Berdasarkan ''Catatan Sejarah Kuil Kaiyuan'' (Kaiyuansi-zhi), kuil ini dibangun pertama kali pada tahun 686. Menurut legenda seorang bernama [[Huang Shougong]] bertaruh dengan seorang biksu apakah dalam mimpinya sebatang pohon [[mullberry]] bisa berbunga lotus putih. Karena kalah, kebunnya ia sumbangkan sebagai tanah untuk mendirikan kuil Buddha. Pada tahun 738, [[Kaisar Xuanzong]] memerintahkan tiap prefektur untuk membangun satu buah kuil dan menamainya dengan nama zaman yang berlaku. Kemudian kuil ini dinamakan Kuil Kaiyuan (dari nama zaman Kaiyuan). Dari periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan hingga Dinasti Song, 120 buah bangunan pribadi dibangun di sisinya. Pada tahun 1285, biksu [[Liu Jianyi]] melaporkan kepada pemerintah agar bangunan-bangunan tersebut digabungkan ke kuil. Permintaan itu diterima kaisar sehingga saat itu Kuil Kaiyuan memang tampak terlihat sangat besar dan megah. Karena Huang Shougang tercatat yang menyumbangkan tanah, maka para biksu mendirikan sebuah Qielan untuk dirinya. Qielan kemudian berubah menjadi Aula Tanyue.

Menurut Kaiyuansi-zhi: "Aula Tanyue awalnya bernama Aula Qielan. Ia terletak di sebelah kiri aula utama kuil. Ini dibuat oleh biksu Miao-en dari zaman Zhiyuan. Pada tahun Dingyou Era Zhiyuan, bangunan itu runtuh. Pada masa Hongwu, bangunan itu dibangun kembali oleh biksu Zhengying. Setelah bertahun-tahun, bangunan itu rusak dan diduduki oleh masyarakat sekitar. Pada tahun ke-24 zaman Wanli, Bupati Cheng pergi ke ibukota dan meminta agar kuil dikembalikan. Seorang tokoh bernama Huang Wenbing, memerintahkan keturunannya untuk mendirikan tempat penghormatan bagi Huang Shougong yang dihormatinya."
 
==Bangunan-bangunan utama==