Muhammad Natsir Thaib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ular rihik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, removed stub tag
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = [[Insinyur|Ir.]]
|name = {{PAGENAME}}Muhammad Natsir Thaib
| honorific-suffix =
|image = Wakil Gubernur Maluku Utara.jpg
Baris 42:
}}
 
[[Insinyur|Ir.]] '''Muhammad Natsir Thaib,''' ({{lahirmati|[[Ternate]], [[Maluku Utara]]|10|4|1955}}) adalah Pejabat Wakil Gubernur Provinsi [[Maluku Utara]] mendampingi Gubernur [[Abdul Ghani Kasuba]] yang dilantik di [[Sofifi (kota)|Sofifi]] ibukota Provinsi [[Maluku Utara]] pada [[2 Mei]] [[2014]]. Dilantik oleh [[Menteri Dalam Negeri|Mendagri]] [[Gamawan Fauzi]] di Gedung DPRD Maluku Utara yang dihadiri oleh [[Menteri Pertanian]] [[Suswono]], [[Menteri Sosial]] [[Salim Segaf Al-Jufri]], [[Gubernur Sulawesi Utara]] [[Sinyo Harry Sarundajang]], [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ahmad Heryawan]], [[Duta besar]] [[Arab Saudi]], mantan [[Gubernur Maluku Utara]] [[Thaib Armaiyn]], dan Plt. [[Gubernur Maluku Utara]] [[Tanribali Lamo]]<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/dilantik-mendagri-kasuba-thaib-resmi-pimpin-maluku-utara.html Mendagri Lantik Kasuba-Thaib] Merdeka.com</ref>
 
== Riwayat hidup dan pendidikan ==
Putera daerah pesisir asal Tidore (Soa Sio). Lulusan Insinyur Fakultas Teknik Kehutanan di [[Universitas Cenderawasih|Universitas Cendrawasih]] Manokwari, selepas pendidikan profesi, Natsir bergabung dengan perusahaan BUMN PT INHUTANI II di tahun 1981. Tiga (3) tahun kemudian Natsir mendaftarkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kehutanan Tingkat 1 Provinsi Irian Jaya. Seiring statusnya yang resmi menjadi pegawai pemerintahan Provinsi, ia dan istrinya resmi pindah ke Ibukota Provinsi di Jayapura pada tahun 1984. Pada tahun 1999, Natsir mengajukan permohonan pindah tugas dan kembali ke kampung halaman (Maluku Utara) serta memilih menetap di Kota Ternate.
 
== Riwayat keluarga ==
 
==== Anak ketujuh dari delapan bersaudara, ====
Natsir adalah anak ke-7 dari 8 bersaudara, lahir dari pasangan orang tuanya ''Muhammad Thaib'' dan ''Maimuna'' asal Soa Sio, Tidore. Natsir menikah pada tahun 1968 dengan mempersunting anak seorang veteran perang Trikora (ABRI) berdarah Jawa-Weda (Halmahera Tengah) ''Fatmawati Ibrahim.'' Keduanya menikah di Manokwari dan hingga kini dianugerahi 5 (lima) orang anak''.'' Natsir sendiri terlahir dan dibesarkan di lingkaran keluarga birokrasi pemerintahan [[Kesultanan Tidore]] dengan marga adat ''Kalfangare.'' Di Tidore, keluarga besarnya menempati kedudukan di ''Soa Kapita'' (Soa Sio).
 
==== Putera dari seorang guru sekolah ====
Ayah Natsir ''(M.Thaib)'' adalah seorang pria berdarah Tidore (Soa Sio), berprofesi sebagai guru di sekolah rakyat yang sering berpindah-pindah tempat tugas (Mengajar) di berbagai daerah di Maluku Utara hingga akhirnya menetap dan menjadi guru sekaligus kepala sekolah di ''Sula Madaha'' (Sebuah desa di Utara Pulau Ternate). Ibunya ''(Maimuna)'' adalah seorang wanita berdarah Tidore (Soa Sio) - Tionghoa yang tinggal di Tidore pada masa tuanya menetap dan wafat di Ternate.
 
==== Terlahir dari darah keluarga adat ====
Dari garis ayahnya, Natsir masih merupakan cucu dari tokoh adat mendiang Alm.''Hamjah Ibn Thaib Ardan,'' Panglima Perang Kesultanan Tidore dengan jabatan ''Kapita Kie (Panglima Tinggi Angkatan Darat).'' Merupakan tokoh militer, hukum dan imam yang dihormati di kalangan masyarakat dan kesultanan atas jasa dan pengabdiannya. Kakeknya andil sebagai tim perumus konstitusi Kesultanan Tidore (''Peraturan Kie Se Kolano)'' pada tahun 1868 <ref>Irham Rosyidi, S.H., M.H. ''SEJARAH HUKUM'' ''; “Eksplorasi Nilai, Asas, dan Konsep dalam Dinamika Ketatanegaraan Kesultanan Tidore”''</ref> dan menjabat sebagai panglima perang di tiga (3) generasi kekuasaan berbeda. Mengawal Sultan Tidore ke-35 ''Achmad Fatahuddin Alting'' (Masa kuasa 1892-1894 Masehi), Sultan Tidore ke-36 ''Achmad Kawiyuddin Alting'' (Masa kuasa 1894-1906 Masehi), dan Sultan Tidore ke-37 ''Zainal Abidin Syah'' yang juga adalah Gubernur pertama Irian Barat pertama dalam sejarah NKRI (Masa kuasa 1947-1967 Masehi). Kakeknya turut ditugaskan menerima rombongan kepresidenan Republik Indonesia (Presiden Ir.Soekarno beserta ibu Fatmawati) kala tiba di Tidore menjadi tamu kehormatan Kesultanan di pelantikan adat Sultan Tidore ke-37 ''Zainal Abidin Syah'' di Limau Timore (Soa Sio) pada tanggal 27 Februari tahun 1947.
 
==== Memilih jalur Birokrasi Pemerintahan ====
Baris 63:
 
==== Kepala Dinas Kehutanan Tingkat 1 Provinsi Maluku Utara (2000) ====
15 tahun sejak Natsir menjadi PNS di Jayapura, dan menjabat jabatan terakhir sebagai Kepala sub dinas (Kasubdin) Tata Usaha Dinas Kehutanan Tingkat 1 Provinsi Irian Jaya, ia memilih kembali ke kampung halaman dengan mengajukan permohonan pemindahan tugas pasca Reformasi 1999 dan konflik SARA Maluku-Maluku Utara 1999-2000 pula sejak terbit UU No.46 Tahun 1999 tentang pembentukkan [[Maluku Utara|Provinsi Maluku Utara]]. Setiba di Kota Ternate, Natsir kemudian ditunjuk dan diangkat oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Provinsi Maluku Utara ''Surasmin'' menjadi Kepala Dinas Kehutanan Tingkat 1 Provinsi Maluku Utara yang resmi dilantik pada tanggal 22 Maret 2000.
 
==== Pelaksana Tugas (PLT) Bupati di Kabupaten Halmahera Timur (2003) ====
Otonomi daerah di Maluku Utara kembali terjadi. Pada tahun 2003 terbentuklah Kabupaten [[Kabupaten Halmahera Timur|Halmahera Timur]], Gubernur Maluku Utara I (Pertama) [[Thaib Armaiyn|Drs.H.Thaib Armayn]] mempercayakan Natsir menjadi pelaksana tugas (Plt.) Bupati Halmahera Timur.
 
==== Asisten III Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Utara (2007) ====
Sepeninggalnya dari Halmahera Timur, Natsir kembali diberi kepercayaan Gubernur [[Thaib Armaiyn|Thaib Armayn]] di pemerintahan periode II nya menjadi Asisten III Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Utara di tahun 2009.
 
==== Kepala Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara (2009) ====
Pada tahun 2009, Natsir dipercayakan pusat memimpin kursi kepala Badan Lingkungan Hidup di Provinsi Maluku Utara . Pasca berakhirnya jabatan Natsir sebagai Kepala Bawasda di tahun 2012, Natsir akhirnya pensiun secara administratif.
 
==== Wakil Gubernur Maluku Utara 2014-2019 ====
Baris 80:
 
==== Partai Keadilan Sejahtera (PKS) - 2014 ====
Natsir akhirnya mendaftarkan diri sebagai anggota kader PKS usai terdesak dalam kriteria aturan main Cawagub dalam Pemilukada Gub/Cawagub Provinsi Maluku Utara di tahun 2014 sebab untuk maju dalam bursa pencalonan, ia harus terdaftar sebagai anggota Partai Politik
 
==== Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) - 2016 ====
Selang setahun kemudian, Natsir memilih keluar dari PKS dan bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat dibawah barisan Jend.Purn.Wiranto pada awal tahun 2016. Tepat pada tanggal 23 April 2016, Natsir terpilih secara aklamasi di Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD HANURA Maluku Utara sebagai Ketua DPD menggantikan posisi mendiang Alm.Umar Alting.
 
== Riwayat Jabatan ==
Baris 110:
{{Wakil Gubernur provinsi di Indonesia}}
{{Kepala Daerah di Maluku Utara}}
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh Maluku Utara]]