Ekonomi Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Perikanan: minor cosmetic change
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 25:
Walaupun hanya 12% dari luas daratan di Jepang yang bisa dipergunakan untuk pertanian, namun hasilnya termasuk memuaskan. Besarnya hasil pertanian didukung oleh kesuburan lahan pertanian karena tanah yang mengandung abu vulkanis. Di samping itu, penggarapan lahan pertanian dilakukan secara intensif dengan didukung teknologi maju. Sektor pertanian adalah sektor yang diproteksi pemerintah dan menerima subsidi dalam jumlah besar.
 
Hasil pertanian Jepang berupa [[padi]], [[kentang]], [[jagungjembut]], [[gandum]], [[kacang]], [[kedelai]], dan [[teh]]. Hasil peternakan berupa [[babi]], [[ayam]], [[telur]], [[sapi]] dan [[susu]]. Sayur-sayuran berupa [[lobak]], [[kubis]], [[ketimun]], [[tomat]], [[wortel]], [[bayam]], dan [[selada]]. Sedangkan buah-buahan yang banyak ditanam adalah [[apel]] dan [[jeruk]]. [[Apel]] merupakan produk unggulan [[Tohoku]] dan [[Hokkaido]]. Buah [[pir]] merupakan produk pertanian unggulan [[Prefektur Tottori]]. Perkebunan [[jeruk]] berada di [[Shikoku]], [[Prefektur Shizuoka|Shizuoka]], dan [[Kyushu]]. Tanaman [[pir]] dan [[jeruk]] dibawa masuk ke Jepang oleh pedagang [[Belanda]] di [[Nagasaki]] pada akhir abad ke-18.
 
Padi adalah tanaman pangan yang sangat diproteksi pemerintah Jepang. Beras impor dikenakan bea masuk 490% dan pembatasan kuota sebesar 7,2% dari rata-rata konsumsi beras tahun 1968 hingga 1988. Impor di luar kuota tidak dilarang, namun dikenakan bea masuk \341 per kilogram. Tarif bea masuk beras impor yang sekarang (490%) diperkirakan akan naik menjadi 778% menurut perhitungan baru yang akan diberlakukan sesuai [[Putaran Doha]].<ref>"http://www.bilaterals.org/article.php3?id_article=2378"</ref>