Perang kenyaringan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{dalam perbaikan}} '''Perang Kenyaringan''' adalah nama populer yang diberikan kepada tren peningkatan tingkat audio dalam rekaman musik sejak awal 1990-an, yang bany...'
 
Baris 36:
 
==Perang Kenyaringan di Indonesia==
 
Perang kenyaringan di Indonesia dirasa diawali dengan rilisnya album dari penyanyi wanita Nike Ardila. Raden Nike Ratnadilla atau yang lebih dikenal dengan Nike Ardilla adalah penyanyi rok Indonesia yang berhasil menjual 300 juta kopi dari albumnya dan menjadi penyanyi dengan penjualan banyak sepanjang sejarah Indonesia. Di tahun 1995, albumnya yang berjudul Sandiwara Cinta telah terjual lebih dari 5 juta kopi dan album keduanya yang berjudul Bintang Kehidupan telah terjual sebanyak 4 juta kopi.<ref>http://officialsite.pp.ua/?p=319977 Retrieved September 27, 2016</ref>
Diawali dari jenis musik rock, musik dengan tingkat kenyaringan yang lebih keras pun berkembang dengan cepat, hingga di awal tahun 2000an, para musisi yang bermain dengan jenis musik ini mendapat atensi dari masyarakat dengan menggunakan media yang lebih luas.
Berkembangnya tren penggunaan jejaring sosial turut berpartisipasi dalam penyebaran musik dengan genre keras. Friendster dan MySpace<ref>https://myspace.com/</ref> yang populer di awal tahun 2000an mempermudah penyebaran jenis musik dari mulai memperkenalkan, membagikan, hingga mengunduh jenis-jenis musik dengan genre keras tersebut.
Salah satu dari band yang bergumul di musik dengan kenyaringan yang tinggi adalah Killing Me Inside<ref>https://myspace.com/xxkillingmeinsidexx</ref> dimana pada awal dari eksistensi mereka, musik yang dimainkan mempunyai kenyaringan yang lebih tinggi dibandingkan dengan vokalnya sendiri. Band ini pun memanfaatkan jejaring sosial untuk melebarkan sayapnya dan maju ke jenjang lebih tinggi seperti tampil di pentas sekolah hingga di depan layar kaca seperti sekarang. Salah satu dari band yang bergumul di musik dengan kenyaringan yang tinggi adalah Killing Me Inside dimana pada awal dari eksistensi mereka, musik yang dimainkan mempunyai kenyaringan yang lebih tinggi dibandingkan dengan vokalnya sendiri. Band ini pun memanfaatkan jejaring sosial untuk melebarkan sayapnya dan maju ke jenjang lebih tinggi seperti tampil di pentas sekolah hingga di depan layar kaca seperti sekarang.
Musisi yang berjenis musik sama atau tidak jauh berbeda dengan Killing Me Inside pamornya mulai turun saat penggemar mereka mulai beralih ke musik modern atau elektronik musik. Seiring dengan berkembangannya teknologi dalam pengolahan atau pembuatan musik, para penikmat musik pun digiring untuk memilih elektronik musik dengan gagasan bahwa penikmat musik ini dianggap lebih berkelas dan modern.
Jenis musik dengan tingkat kenyaringan yang tinggi pun diputar pada acara-acara baik formal maupun informal dengan intensitas suara yang nyaring dan tidak mengedepankan lirik maupun vokal dari lagu tersebut.