Pura Tirta Empul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sedia kala → sediakala, ijin → izin
penambahan infobox
Baris 1:
{{Infobox building|name=Pura Tirta Empul|location=Kabupaten Gianyar, Bali|address=Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring|location_country={{flag|Indonesia}}|embedded={{designation list | embed=yes | designation1 = WHS | designation1_offname = Lanskap kultur Provinsi Bali : Sistem subak sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana | designation1_date = 2012 <small>(sesi ke- [[World Heritage Committee|36]])</small> | designation1_type = Budaya | designation1_criteria = ii, iii, v, vi | designation1_number = [http://whc.unesco.org/en/list/1194 1194] | designation1_free1name = Negara | designation1_free1value = Indonesia | designation1_free2name = Kawasan | designation1_free2value = [[List of World Heritage Sites in Southeast Asia|Asia-Pasifik]] }}|building_type=Pura|architectural_style=[[Candi Hindu]]}}
[[File:1 tirtha empul temple.jpg|thumb|Pura Tirta Empul di tahun 2011]]
[[File:Tirtha Empul Temple - Purification.jpg|thumb|Kolam penyucian]]
 
'''Pura Tirta Empul''' adalah pura [[Hindu]] di tengah pulau [[Bali]], [[Indonesia]], tepatnya di [[Tampaksiring, Gianyar|Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar]],<ref>[http://balitour.net/id/view/tirta-empul-tampaksiring-pura-mata-air-suci/ Tirta Empul Tampaksiring, Pura Mata Air Suci] Balitour</ref> yang terkenal dengan air sucinya di mana orang Hindu Bali mencari penyucian.
 
==Mitologi==
Diceritakan bahwa Raja Mayadenawa bersikap sewenang–wenang dan tidak mengizinkan rakyat untuk melaksanakan upacara-upacara keagamaan untuk mohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Setelah perbuatan itu diketahui oleh Para Dewa, maka para dewa yang dikepalai oleh Bhatara Indra menyerang Mayadenawa. Mayadenawa kalah dan melarikan diri hingga di sebelah Utara Desa Tampak siring. Dengan kesaktiannya ia menciptakan sebuah mata air beracun mengakibatkan laskar Bhatara Indra yang mengejarnya gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan "air keluar dari tanah" (Tirta Empul). Air Suci ini dipakai memerciki para Dewa sehingga tidak beberapa lama bisa hidup lagi seperti sediakala.<ref>[http://www.babadbali.com/pura/plan/tirta-empul.htm Pura Tirta Empul] Babadbali</ref>[[File:Tirtha Empul Temple - Purification.jpg|thumb|Kolam penyucian]]
 
==Pembangunan pura==
[[File:1 tirtha empul temple.jpg|thumb|Pura Tirta Empul di tahun 2011]]
Pura Tirta Empul dibangun pada 962 M selama [[wangsa Warmadewa]] (dari abad ke-10 hingga ke-14), di tempat adanya mata air besar.