Tarumanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 10370595 oleh Septian Hadi (bicara).
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 32:
'''Tarumanagara''' atau '''Kerajaan Taruma''' adalah sebuah [[kerajaan]] yang pernah berkuasa di wilayah barat [[pulau Jawa]] pada [[abad ke-4]] hingga [[abad ke-7]] [[Masehi|M]]. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
 
== Etimologi dan Toponimi ==
Kata tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara. Nagara artinya kerajaan atau negara sedangkan taruma berasal dari kata [[tarum]] yang merupakan nama sungai yang membelah [[Jawa Barat]] yaitu [[Citarum]]. Pada muara Citarum ditemukan percandian yang luas yaitu [[Percandian Batujaya]] dan [[Situs Cibuaya|Percandian Cibuaya]] yang diduga merupakan peradaban peninggalan Kerajaan Taruma.<ref>Komplek Percandian Batujaya Tempat Lahirnya Peradaban di Tatar Sunda, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2006</ref>
 
== Sumber Sejarah ==
Bila menilik dari catatan sejarah ataupun prasasti yang ada, tidak ada penjelasan atau catatan yang pasti mengenai siapakah yang pertama kalinya mendirikan kerajaan Tarumanegara. Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah [[Purnawarman]]. Pada tahun [[417]] ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga ([[Kali Bekasi]])<ref>Penelusuran Poerbatjaraka (seorang ahli bahasa Sansakerta dan bahasa Jawa Kuno). Kata ''Bekasi'' secara filologis berasal dari kata ''Candrabhaga''; Candra berarti ''bulan'' (''sasi'' dalam bahasa Jawa Kuno) dan ''Bhaga'' berarti ''bagian''. Jadi ''Candrabhaga'' berarti ''bagian dari bulan''. Pelafalan kata ''Candrabhaga'' kadang berubah menjadi ''Sasibhaga'' atau ''Bhagasasi''. Dalam pengucapannya sering disingkat ''Bhagasi'', dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis ''Bacassie'' (di Stasiun KA Lemahabang pernah ditemukan plang nama ''Bacassie''). Kata ''Bacassie'' ini kemudian berubah menjadi Bekasi sampai dengan sekarang. Candrabhaga merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara, yang berdiri sejak abad ke 5 Masehi. Ada 7 (tujuh) prasasti yang menyebutkan adanya kerajaan Tarumanagara yang dipimpin oleh Maharaja Purnawarman, yakni Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta), Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi (ke enam prasasti ini ada di daerah Bogor), dan satu prasasti di daerah Bandung Selatan (Prasasti Cidangiang).</ref> sepanjang 6112 tombak (sekitar 11&nbsp;km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor [[sapi]] kepada kaum [[brahmana]].
 
Baris 482:
</div>
 
== Catatan Kaki ==
{{reflist}}