Gereja Kristen Wesley Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k top: clean up using AWB
k Sejarah Gereja: clean up, replaced: akte → akta using AWB
Baris 41:
Melihat adanya potensi penginjilan di Jakarta Utara, khususnya daerah [[Pluit]], [[Teluk Gong]], Bandengan Utara/Selatan dan sekitarnya maka pada pertengahan Mei [[1983]] tujuh orang saudara-saudari di bawah pimpinan '''Pdt. Ali O. Angkasa''' mulai mengadakan persekutuan doa di rumah Sdr. Natan (Jalan A I No.65A, Teluk Gong, [[Jakarta Utara]]). Berkat pimpinan Tuhan, pada tanggal 4 Juni [[1983]] persekutuan ini dapat mengontrak sebuah ruko di daerah SOKA, Jalan Terusan Bandengan Utara No. 95 C, [[Jakarta Utara]], dengan biaya sebesar Rp. 6.500.000,- untuk waktu 2 (dua) tahun. Sesuai dengan persetujuan bersama, gereja ini dinamakan “'''Persekutuan Kristen Methodist Indonesia'''”. Pada tanggal 10 Juli [[1983]] mulailah Kebaktian Umum dan Sekolah Minggu. Firman Tuhan pertama dengan tema: “Berjalan dan Melompatlah Memuji Tuhan” disampaikan oleh Pdt. A.O. Angkasa dan diterjemahkan oleh '''Pdt. Chen Sui Kie'''. Kebaktian Umum pertama ini dihadiri oleh 125 orang dan Sekolah Minggu dihadiri oleh 23 anak.
 
Untuk mengukuhkan kehadiran gereja secara hukum, maka pada tanggal 25 Agustus 1983 status gereja ini diaktekandiaktakan dan didaftarkan ke Bimas Kristen DKI Departemen Agama dan Departemen Kehakiman RI dengan diwakili Sdr. Silas, Sdr. Hasan, Sdri. P.J. Judith, Sdri. Lina K dan Pdt. A. O. Angkasa, sedang Pdt. S. A. Manalu STh bertindak sebagai penasehat. Beberapa bulan kemudian, yakni pada tanggal 5 Nopember, di bawah pengarahan Pembimas Kristen DKI Departemen Agama RI yaitu Pdt. P. Siahaan STh, nama gereja diganti menjadi '''GEREJA KRISTEN WESLEY INDONESIA'''.
 
Melihat jumlah anggota yang semakin meningkat sehingga ruangan kebaktian yang hanya berukuran 5m x 9m (45 meter persegi) itu tidak memadai lagi, maka mulailah rencana unuk mendirikan gedung gereja sendiri. Pada tanggal 17 April 1984 Panitia Pembangunan Gereja pun terbentuk. Puji Tuhan, rencana ini dapat mendapat dukungan yang sangat baik dan mengharukan. Seorang saudara yang mendengar pengumuman rencana ini, setelah selesai Kebaktian Umum langsung mempersembahkan cincin warisan dari Ibundanya untuk mendukung rencana ini. dan keesokan hari seorang Saudara yang tidak menghiraukan hujan lebat berjalan kaki datang ke gereja dan mempersembahkan tabungannya selama tiga tahun. Setelah melalui pergumulan dan doa, sebulan kemudian diperoleh dua rumah di Pluit Mas IV Blok C No. 14 A-B (alamat sekarang) dengan pembayaran secara kredit. Dukungan jemaat dalam doa dan materi membuat pelunasan rumah tersebut dapat diselesaikan dengan baik.