Dilahirkan pada tanggal [[10 Januari]] [[1931]] di [[Pulau Melaka, Kelantan|Desa Pulau Malaka]], [[Kota Bharu]], iabeliau merupakan anak kedua dari sembilan orang bersaudara. Hasil berbagi hidupPerkawinannya dengan istrinya, yaitu Tuan Sabariah Binti Tuan Ishak, dia dikaruniai 10 orang cahaya mataanak (5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan).
Nik Aziz selalu dikenal sebagai seorang Menterikepala Besarmenteri yang(di palingIndonesia, zuhudjabatannya dansetingkat waraGubernur Provinsi) yang paling shalih (''maka-diyos''). Pada hampir setiap waktu, diabeliau selalu terlihat dalam keadaan berjubah dan bersorban. DiaBeliau mengaku shalat dalam keadaan gelap ketika berada di dalam kantornya karena tidak ingin menggunakan uang pemerintah untuk kepentingan dirinya.<ref>{{cite news|title=Nik Aziz akuimengakui tutupshalat lampudi ketikakantor solatdengan dimematikan pejabatlampu|url =http://www.harakahdaily.net/index.php?option=com_content&task=view&id=12954&Itemid=96|publisher=HarakahDaily}}</ref> Rumahnya pula hanyalah sebuah rumah kampung biasa seperti yang dimiliki oleh rakyat kebanyakan. Rumahnya tidak berpagar sama sekali dan tiadatidak pengawalmemiliki keselamatan yangsatuan diupahpengamanan untuk menjaganya.
Sebelum menjadi Menterikepala Besarmenteri, diabeliau adalahmerupakan seorang [[guru]] agama yang aktif. DiaBeliau pernah mengajar di Sekolah Menengah Agama Tarbiyyah Mardiah, SMA Agama Darul Anwar dan SMA Maahad Muhammadi yang semuanyaseluruhnya terletak di Kelantan. Maka tidak heran diaapabila beliau lebih ramah dengan julukan 'Tuan Guru' di kalangan rakyatmasyarakat Malaysia. Bahkan hinggasampai kiniakhir hayatnya, diabeliau masih aktif menyebarkan ilmu-ilmu Islam kepada masyarakat. Pada hampir setiap pagi, diabeliau akan menjadi [[imam]] kepada SolatShalat Subuh dan kemudian memberikan kuliah singkat di sebuah masjid yang terletak hanya beberapa langkah saja dari rumahnya.