Debus (seni): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
[[Berkas:Fire breathing 2 Luc Viatour.jpg|thumb|right|Contoh atraksi Debus khas Banten]]
'''Debus''' merupakan jenis kesenian tradisional dari [[Jawa Barat]] dan [[Banten]]
Debus adalah Salah satu jenis kesenian tradisional rakyat jawa Barat yang terdapat didaerah Pamempeuk, Kabupaten [[Garut]] ini tercipta kira-kira pada abad ke-13 oleh seorang tokoh penyebar agama islam, pada waktu itu di daerah tersebut masih asing dan belum mengenal akan ajaran islam secara meluas, tokoh penyebar agama islam disebut adalah Mama Ajengan.
Baris 8:
Kesenian Debus yang sering dipertontonkan di antaranya:
* Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
* Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok.
* Memakan api.
* Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah.
* Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh.
* Menggoreng telur di atas kepala.
* Membakar tubuh dengan api.
* Menaiki atau menduduki susunan golok tajam.
* Bergulingan di atas serpihan kaca atau beling.<ref name="rene2100"/>
Debus dalam [[bahasa Arab]] berarti tongkat besi dengan ujung runcing berhulu bundar. Bagi sebagian masyarakat awam kesenian Debus memang terbilang sangat ekstrim. Pada masa sekarang Debus sebagai seni beladiri yang banyak dipertontonkan untuk acara kebudayaan ataupun upacara adat.
Baris 23:
Mama Ajengan berpikir dalam hatinya bagai manakah caranya untuk dapat menyebar luaskan atau mempopulerkan ajaran agama islam karena pada waktu itu sangat sulit sekali karena banyak kepercayaan-kepercayaan dan agama lain yang di anut oleh masyarakat setempat, sedangkan ajaran agama islam pada waktu itu masih belum dipahami dan di mengerti maknanya.<ref name="debus"/> Pada tengah malam bulan purnama Mama Ajengan mengumpulka para santrinya untuk bersama-sama menciptakan satu kesenian yaitu
Ibadallah rijalallah </br>
Aqisuna liajlillah
Baris 57:
Sedangkan di Banten kesenian Debus yang mungkin berkembang sejak sekitar abad ke-18. Menurut sebagian banyak sumber sejarah, kesenian debus [[Banten]] bermula pada abad 16 masa pemerintahan [[Sultan Maulana Hasanuddin]] ([[1532]]-[[1570]]) Debus mulai dikenal pada masyarakat [[Banten]] sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa’iyah [[Nuruddin al-Raniri]] yang masuk ke Banten oleh para pengawal [[Cut Nyak Dien]] ([[1848]]—[[1908]]).<ref name="rene2100"/><ref>Britannica Online Encyclopedia [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/503332/Rifaiyah Rifāʿīyah] (Sufi order).</ref><ref>Sejarah Singkat [http://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Debus.htm Debus.] Keluarga Pencak Silat Nusantara.</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{budaya-stub}}▼
[[Kategori:Seni bela diri]]
[[Kategori:Budaya Sunda]]
[[Kategori:Seni bela diri Sunda]]
▲{{budaya-stub}}
|