Masjid Agung Al-Falah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bacaan lebih lanjut: minor cosmetic change
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 32:
Pada awalnya gagasan pembangunan Masjid Agung sudah mengemuka tahun 1960-an oleh pemerintah Jambi, beserta tokoh tokoh Islam Jambi. Namun, proses pembangunan masjid baru dimulai tahun 1971. Para alim ulama dan tokoh tokoh Jambi di antaranya M.O. Bafaddal, H Hanafi, Nurdin Hamzah, dan gubernur saat itu (Tambunan atau Nur Admadibrata ) Sepakat untuk membangun masjid agung di lokasi tersebut dan dan merelokasi asrama TNI. Salah satu alasan kenapa masjid yang dibangun di lokasi bersejarah tersebut adalah mengacu pada lambang Jambi yang terdapat gambar Masjid. Masjid Agung Al-falah kota Jambi diresmikan penggunaannya oleh presiden Soeharto pada tanggal [[29]] [[September]] [[1980]].
 
Masjid kebanggaan warga Jambi ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 26.890 M2 atau lebih dari 2,7 Hektar, sedangkan luas bangunan masjid adalah 6.400 M2 dengan ukuran 80m x 80m, dan mampu menampung 10 ribu jamaah sekaligus. Sedari awal bangunan Masjid Agung hingga sekarang tetap dipertahankan sesuai bentuk awalnya. Kalaupun ada renovasi hanya penambahan ukiran pada mihrab imam, tanpa merombak bentuk awal Masjid. dan mengganti pembungkus tiang pada tahun 2008.
 
== Arsitektural Masjid Agung Al-Falah ==
Baris 41:
Jejeran ratusan tiang di masjid Al-Falah ini terbagi dua bentuk. Bentuk pertama merupakan tiang tiang lansing bewarna putih dengan tiga sulur ke atas menyanggah sekeliling atap masjid sebelah luar. Dan bentuk tiang kedua berupa tiang tiang silinder berbalut tembaga menopang struktur kubah di area tengah bangunan masjid. penggunaan material tembaga untuk menutup tiang tiang silinder ini memberikan kesan antik namun megah pada interior masjid Al-Falah.
 
Di rancang sebagai bangunan terbuka tanpa pintu dan jendela, benar benar sejalan dengan nama masjid ini. Al-Falah dalam bahasa arab bila di Indonesiakan menjadi Kemenangan, menang bermakna memiliki kebebasan tanpa kungkungan, mungkin filosofi itu juga yang menjadi dasar dibangunnya masjid ini dengan konsep terbuka. Agar muslim manapun bebas masuk dan melaksanakan ibadah di masjid ini.
 
Sementara bagian dalam kubah di hias dengan ornamen garis garis simetris mirip dengan garis garis lintang dan garis bujur bola bumi. Ring besar di bawah kubah di hias dengan lukisan kaligrafi Al-Qur’an bewarna emas. Sebuah lampu gantung berukuran sangat besar berbahan tembaga memperindah tampilan ruang di bawah kubah.
Baris 52:
 
== Pranala luar ==
* [http://bujangmasjid.blogspot.com/2011/04/masjid-agung-al-falah-jambi-masjid.html Masjid Al Falah Jambi]
 
{{Masjid di Indonesia}}