Sejarah Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 124:
[[Berkas:1. ZM Stoomschip Celebes in gevecht met een Kota Mara 6 aug 1859 Poeloe Kananat opgenomen.jpg|thumb|[[Kapal uap]] ''Celebes'' berperang melawan benteng rakit apung yang disebut ''Kotamara'' dikemudikan [[suku Dayak|orang Dayak]] pada tanggal [[6 Agustus]] [[1859]] di pulau Kanamit, [[sungai Barito]].]]
* 2 Februari 1859, kedatangan bantuan tentara Belanda dengan Kapal Arjuna, namun 3 hari kemudian dipulangkan lagi ke Batavia.
* Februari 1859, Neneksuri Nyai Ratu KemalaKamala Sari dan anak-anaknya menyerahkan kerajaan dengan Pangeran Hidayatullah.
* [[18 April]] [[1859]], pecahnya [[Perang Banjar]], Pasukan Antasari dengan 300 prajurit menyerang tambang batubara milik Belanda di [[Pengaron, Banjar|Pengaron]].<ref>{{id}} {{cite book|pages=54|url=http://books.google.co.id/books?id=q7C2eJUfBycC&lpg=PA54&dq=antasari&pg=PA54#v=onepage&q=antasari&f=false|title=Kisah 124 pahlawan & pejuang Nusantara|first=Gamal|last=Komandoko|publisher=Pustaka Widyatama|year=2006|isbn=9796610906}}ISBN 978-979-661-090-7</ref> Serangan di Marabahan, Gunung Jabuk dan Tabanio, dipimpin Demang Lehman, Haji Buyasin dan Kiai Langlang. Serangan di Pulau Petak, Pulau Telo dan di sepanjang Sungai Barito, dipimpin Tumenggung Surapati dan Pambakal Sulil. ''Sweeping'' di Banua Lima, dipimpin Tumenggung Jalil, Pambakal Gafur, Duwahap, Dulahat dan Penghulu Abdul Gani serta serangan terhadap Kapal Cipanas di Martapura.
* 29 April 1859, tambang batu bara Oranye Nassau diserbu.